HNW: Alumni Gontor Jangan Takut Berkiprah untuk Indonesia

Usia Gontor lebih tua dari Republik Indonesia.

MPR
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam dialog sebelum menutup Batam Bersyiar, Selasa (5/6)
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor diminta tidak takut untuk berkirap dalam seluruh segi kehidupan berbangsa. Para alumni Gontor telah lama dididik untuk menjadi anak-anak ibu pertiwi  Indonesia.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid dalam dialog sebelum menutup Batam Bersyiar, Selasa (5/6) malam di Dataran Welcome to Batam (WTB), Kepulauan Riau. Dialog yang dimoderatori Budayawan Emha Ainun Najib itu juga menghadirkan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal dan Ketua IKPM Gontor, Ismail Abdullah Budi Prasetio.

"Di Gontor, kita dididik untuk berbakti kepada tiga ibu: ibu biologis, pondok Gontor sebagai ibu pengasuhan dan ibu pertiwi Indonesia," ujar Hidayat yang juga alumni Gontor ini.

Hidayat menambahkan, sejak dulu para alumni Gontor juga telah banyak berkiprah untuk kejayaan ibu pertiwi Indonesia. Hal ini juga menjadi penegasan bahwa umat Islam, yang di antaranya diwakili para alumni Gontor, adalah soko guru bagi terus tegaknya NKRI.

"Keislaman dan kedekatan kita dengan Alquran mengajarkan semangat saling menerima dan pada saat yang sama, tepa selira atau saling menghargai. Dengan cara itu, keunggulan kita sebagai bangsa akan diraih," kata Hidayat.

Budayawan Cak Nun dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, usia Gontor lebih tua dari Republik Indonesia. "Gontor ini seharusnya menjadi gurunya Indonesia. Indonesia harus banyak-banyak bertanya kepada Gontor," kata Cak Nun.

Batam Bersyiar diselenggarkan sebagai kerja sama Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Cabang Batam dan Badan Pengusahaan Batam. Event ini digelar sejak 20 Mei 2018. Penutupan dilakukan dengan menekan tombol yang diikuti sirine, secara bersama-sama dipimpin Hidayat Nur Wahid.

 
Berita Terpopuler