Mahyudin: Ideologi Bangsa Harus Ditanamkan Sejak Dini

Indonesia menjadi bangsa yang kuat karena memang memiliki kekayaan dan keragaman.

MPR RI
Wakil Ketua MPR Mahyudin.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Ketua MPR  Mahyudin menegaskan, agar bangsa ini kuat maka integritas dan ideologi kebangsaan harus ditanamkan sejak usia dini. Jika nasionalisme kuat maka Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani bangsa lain.

“Nasionalisme harus ditanamkan sejak kecil,” ujar Mahyudin saat membuka acara Sosialisasi Empat Pilar dengan metode Outbound di Ballroom Hotel Pangeran Beach Kota Padang, Jum’at sore (23/3) lalu seperti dalam siaran persnya.

Acara sosialisasi Empat Pilar dengan metode outboud ini diselenggarakan oleh MPR bekerja sama dengan Universitas Andalas Padang. Diikuti oleh 100 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi di Sumatera Barat. Acara pembukaan dihadiri oleh antara lain Drs. Zainut Tauhid Sa’di dan Ir. Alimin Abdullah yang keduanya Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR. Juga hadir dua anggota Lembaga Pengkajian yaitu Prof.  Satya Arinanto, dan Dr. Ahmad Farhan Hamid. Tampak pula beberapa anggota Badan Sosialisasi, dan Rektor Universitas Andalan Padang Prof. Dt. Tafdil Husni selaku tuan rumah.

Lebih lanjut Mahyudin menyatakan, Indonesia menjadi bangsa yang kuat karena memang memiliki kekayaan dan keragaman. Data BPS pada 2010 mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki 2500 bahasa daerah, 1340 suku bangsa, enam kelompok agama yang besar. Belum lagi keragaman di bidang budaya dan adat istiadat, serta keragaman flora dan fauna. Namun, Mahyudin mengingatkan, perbedaan yang kecil bisa dimanfaatkan oleh orang untuk memecah belah bangsa.

Oleh karena itu, menurut Mahyudin, kita perlu belajar dari sejarah  bangsa kita yang pernah dijajah oleh bangsa asing selama berabad-abad. “Sebetulnya negara penjajah itu tidak hebat-hebat amat, tapi dia menggunakan politik pecah belah,” ungkap Mahyudin. 

Jadi, tambah Mahyudin, persaingan antarmasyrakat Indonesia gampang diadu domba. Agar bisa hidup bersama, maka penting untuk saling menghargai sesama. "Kita punya konsep yang nama Pancasila atau Empat Pilar. Empat Pilar inilah yang menyatukan kita semua,” katanya.

Wakil Ketua MPR Mahyudin saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Padang, Sumatra Barat.

Oleh karena itu, menurut  politikus Partai Golkar ini, sosialisasi menjadi  sangat penting. Pendalaman materi Empat Pilar harus ditanamkan di setiap jiwa sanubari bangsa Indonesia.

Mahyudin juga mengkritik sistem pendidikan yang mensyaratkan masuk sekolah dasar harus sudah bisa baca tulis. Akibatnya, pendidikan di tingkat PAUD berlomba-lomba mengajarkan murid-muridnya agar bisa baca tulis. Padahal, tegas Mahyudin, untuk anak-anak usia dini ini yang perlu ditanamkan adalah integritas dan ideologi kebangsaan.

“Dengan demikian mereka akan mencintai bangsa ini,” ujar Mahyudin.

Sementara  Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Tafdil Husni dalam sambutannya menyatakan bahwa sosialisasi Empat Pilar ini sangat strategis. Mengingat beberapa tahun mendatang Indonesia mendapat bonus demografi berupa 70 persen penduduknya adalah angkatan muda berusia 15-50 tahun.

Sementara tantangan yang dihadapi semakin  banyak, termasuk di antaranya LGBT dan narkoba yang digunakan sebagai alat untuk merusak bangsa. Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini adalah tugas generasi muda.

“Karena masa depan Anda ada di tangan Anda,” ujar Rektor.

 
Berita Terpopuler