Terpikat Keindahan Labuan Bajo, OSO Batal Pulang ke Jakarta

Antara/Wahyu Putro A
Pemandangan eksotis wisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). ilustrasi
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI BARAT -- Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta Odang (OSO) terkesan dengan wilayah Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR di Labuan Bajo, dia ingin mengetahui lebih jauh potensi daerah ini.

"Saya baru sampai ke daerah ini. Saya ingin keliling dulu melihat potensi daerah ini. Seharusnya sore ini saya kembali ke Jakarta, tapi karena melihat indahnya Labuan Bajo saya batalkan kepulangan saya. Saya ingin menginap di sini," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/7).

OSO, panggilan akrabnya, mengakui bahwa kedatangannya ke Labuan Bajo memang untuk melihat daerah itu secara langsung. "Labuan Bajo adalah suatu pulau yang indah yang menjadi perhatian intenasional sekarang ini," ujarnya.

Dia berharap dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) gubernur NTT, masyarakat memilih calon kepala daerah yang memperhatikan potensi tersebut. "Pemimpin yang berpihak kepada rakyat bukan mendahulukan kepentingan partai politik," kata dia.

Saat melakukan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR, dia menyebut bahwa NTT masih tertinggal dibanding daerah lainnnya. Dia mengibaratkan, kemakmuran di NTT seolah masih jauh panggang dari api. "Ini karena kerusakan sistem. Ini yang sedang dibenahi pemerintah sekarang. Pemerintah memikirkan pembangunan di seluruh pelosok Tanah Air termasuk NTT," kata dia.

OSO mencontohkan perbatasan antara NTT dan Timor Leste. Dulu perbatasan Indonesia di NTT dengan Timor Leste kumuh dan kotor. Jika ke perbatasan orang berfoto dengan latar belakang Timor Leste. "Tapi sekarang wilayah perbatasan Indonesia sudah bagus. Ini menunjukkan pemerintah kita memikirkan pembangunan infrastruktur," ujarnya.

 
Berita Terpopuler