Ketua MPR Setuju TNI Dilibatkan Berantas ISIS di Filipina

Reuters
Pemandangan Kota Marawi, Filipina yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan ISIS.
Rep: Dadang Kurnia Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku tidak keberatan jika Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilibatkan dalam operasi militer melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Marawi, Filipina. Asalkan, keterlibatan TNI tersebut benar-benar atas permintaan pemerintah Filipina.

"Setuju kita kalau diminta. Tentu kehormatan kalau diminta," kata Zulkifli saat menggelar open house di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Ahad (25/6).

Menurut Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, ketika sesama negara ASEAN membutuhkan bantuan, tidak ada salahnya TNI terjun langsung. Tetapi, jika tidak ada permintaan dari pemerintah setempat, sebaiknya TNI tidak perlu turut campur.

"Ya namanya diminta bantuan, ya bantu. Itu aja. Kalau negara sesama anggota ASEAN sahabat minta bantuan, ya dibantu. Kalau nggak minta bantu, ya nggak," ucap Zul.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, Indonesia siap terlibat dalam operasi militer untuk memerangi kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS di Marawi, Filipina Selatan. Bahkan, menurutnya sudah sejak lama Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengizinkan Indonesia terlibat dalam operasi militer tersebut.

 
Berita Terpopuler