Ketua MPR: Perdebatan Soal Pancasila Sepatutnya Substansi

Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri peringatan haul Presiden RI pertama, Soekarno, ke-47 sekaligus peluncuran buku karangan Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah 'Bung Karno, Islam, dan Pancasila di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, menegaskan perdebatan bangsa Indonesia soal Pancasila saat ini sepatutnya masuk ke wilayah substansi yakni bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dan kemiskinan, bukan lagi soal suku dan agama.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, mengatakan hal tersebut dalam sambutannya pada peringatan Haul Bung Karno ke-47 dan Peluncuran Buku:"Bung Karno, Islam, dan Pancasila", di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu. Ia mengatakan Proklamator Indonesia, Bung Karno, telah meletakkan Pancasila sebagai ideologi negara serta landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang kokoh.

Tugas bangsa Indonesia saat ini adalah bagaimana memiliki pemahaman soal nilai-nilai luhur Pancasila dan mengimplementasikannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari. "Pancasila jangan berhenti sebagai slogan, tapi harus tercermin dalam perilaku sehari-hari setiap jiwa bangsa Indonesia," katanya.

Tugas bangsa Indonesia saat ini adalah menjaga Pancasila dan nilai-nilai luhur keindonesiaan yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Menurut Zulkifli, nilai-nilai luhur Pancasila itu sejalan dengan agama serta menuntun bangsa Indonesia untuk berjiwa gotong-royong dan kasih sayang.

''Nilai-nilai luhur Pancasila harus ditanamkan sejak usia sedini mungkin, atau paling tidak sejak dari sekarang,'' katanya.





 
Berita Terpopuler