Ketua MPR: Yang tak Menguasai Teknologi akan Tergilas Zaman

MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Para santri dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Bidayah Bandung Barat memperoleh giliran mendapat pencerahan lewat sosialisasi Empat Pilar MPR dari Ketua MPR (HC) Zulkifli Hasan. Peserta sosialisasi ini adalah para pengasuh, para santri yang terdiri dari para siswa madrasah Iftidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah, serta para alumni Ponpes Al-Bidayah.

Pimpinan Pompes Al-Bidayah KH. Mahfuzh Sirodj dalam kata pengantarnya mengatakan, sosialisasi Empat Pilar ini penting mengingat sekarang ini berkembang paham yang menyimpang dari ajaran Islam.

"Kalau negara ini rusak maka yang rusak juga umat Islam" kata Kiai Mahfuzh.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan menyampaikan ceramah sosialisasi Empat Pilar. Menggunakan bahasa yang gampang dimengerti oleh para santri yang memang masih berusia remaja, Zulkifli Hasan menjelaskan tentang Pancasila secara gamblang.

Orang Pancasilais itu, kata Zulkifli Hasan, perilakunya disinari oleh cahaya Ilahi. "Kalau anak-anak juara olimpiade, itu namanya perilakunya disinari oleh cahaya Ilahi. Atau, kalau nak-anak juara kelas, nah juga perilaku Pancasilais," katanya.

Dia berpesan, dalam menghadapi zaman kebebasan ini, umat Islam harus pintar, cerdas, wangi. "Kalau tidak pintar, tidak menguasai ilmu dan teknologi, maka kita akan tergilas," kata Zulkifli.

Dia juga mengajak anak-anak pesantren untuk belajar keras, berjuang dengan sungguh, dan bersyukur. Anak-anak yang sekolah di madrasah tak usah minder dengan anak-anak di sekolah umum.

"Saya juga lulusan madrasah, ternyata saya bisa menjadi menteri, jadi Ketua MPR, dan jadi pengusaha sukses," ungkap Zulkifli Hasan memberi motivasi kepada para santri Ponpes Al-Bidayah Bandung Barat.

 
Berita Terpopuler