MPR Minta Generasi Muda Jangan Tinggalkan Pancasila

Dokumen MPR
Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Ahmad Basarah
Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Fraksi PDIP MPR RI Ahmad Basarah menilai, generasi muda saat ini lebih cenderung meninggalkan nilai-nilai Pacasila. Namun hal tersebut dianggapnya wajar, karena memang pasca reformasi penanaman nilai-nilai Pancasila sudah hampir dihilangkan.

''Bagaimana tidak, Pancasila hanya menjadi simbol dan menjadi benda mati,'' kata Basarah, saat memberikan materi kepada peserta sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Tangerang, Banten, Jumat (19/2).

Sehingga, untuk kembali merevitalisasi ideologi negara, anak muda mesti menjadikan Pancasila sebagai iman politik. Anak muda jangan terjebak dengan paham-paham liberalisme, sehingga tergoda dengan ideologi bangsa lain yang belum tentu cocok di Indonesia.

''Oleh karena itu, agar memahami Pancasila secara utuh, kalian harus masuk ke pikiran para pendiri bangsa saat merumuskan Pancasila,'' ujar Basarah kepada peserta.

Untuk meyakinkan peserta yang berjulah 100 orang dari 19 kampus itu, Basarah menjabarkan bagaimana sejarah pembentukan Pancasila, yang disusun oleh pengurus BPUPKI. Ia menjelaskan, dari 69 orang, ada 5 orang yang beretnis Tiong hoa, dan bahwa perempuan, yang artinya Indonesia memang dibentuk dari kemajemukan.

Proses pembuatan Pancasila pun, lanjut Basarah, tidaklah mudah. Mulai dari terbentuknya Pancasila pada masa sidang pertama pada 1 Juni 1945, lalu dibuatnya Piagam Jakarta pada masa sidang ke-II pada 22 Juni 1945, serta diakhiri dengan pembentukan Pancasila pada tanggal 18 Agustus 1945.

Karena itu, Indoktrinasi Pancasila itu sangat perlu dilakukan. Sementara pasca reformasi doktrin-doktrin terhadap pancasila dianggap barang haram. ''Tapi MPR tutup kuping atas tudingan-tudingan tersebut,'' ucap Basarah. 

 
Berita Terpopuler