Ketua MPR Minta Ibu-Ibu Tangkal Pengaruh Aliran Sesat Melalui Pengajian

ROL/Fian Firatmaja
Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan
Rep: Eko Supriyadi Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan meminta Yaysan Jamiyyatul Hidayah ikut mencegah masyarakat dari aliran-aliran yang membuat keresahan seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Ibu-ibu dan pengajian majelis taklim juga diharapkan ikut berperan mencegah masyarakat dari 'penipuan' berkedok agama tersebut.

"Ini harus dicegah. Ibu-ibu dan pengajian taklim bisa mencegah dengan memberikan pencerahan dan pendidikan kepada masyarakat. Ibu-ibu ikut membina lewat pengajian. Saya katakan penipuan karena ada mereka memberikan janji-janji surga," kata Zulkifli, ketika menerima pengurus Yayasan Jamiyyatul Hidayah, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/2).

Menurut Zulkifli, para pengikut Gafatar bahkan rela menjual rumah, tanah, dan harta benda lainnya untuk ikut organisasi tersebut ke Kalimantan. Mereka tertipu oleh janji-janji surga, dan kemudian berhijrah tapi kenyataannya malah mendapat kesusahan.

"Ribuan orang yang sudah tertipu. Begitu juga ajakan-ajakan ke Suriah," ujarnya.

Sementara itu, Utin Rustini, selaku ketua Umum Jamiyyatul Hidayag, mengundang Ketua MPR untuk hadir dalam program bhakti yayasan Jamiyyatul Hidayah dengan tema 'Masyarakat Pedesaan dalam Rangka Mengisi 70 Tahun Indonesia Merdeka' yang akan diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat.

"Dari rencana mengisi 70 tahun Indonesia Merdeka, Insya Allah kami siap berperan aktif mengawal program pemerintah menghadapi persaingan antar bangsa melalui pendidikan dan realisasi estafet generasi," katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua MPR juga menawarkan Jamiyyatul Hidayah untuk mengikuti sosialisasi Empat Pilar MPR, untuk membangun wawasan kebangsaan.

 
Berita Terpopuler