Hidayat: Tidak Benar Pesantren Dikaitkan dengan Radikalisme

ROL/Fian Firatmaja
Hidayat Nur Wahid
Red: Angga Indrawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak benar kalau pesantren yang banyak tersebar di berbagai daerah di Tanah Air dikaitkan dengan radikalisme. Pesantren, kata dia, juga tidak pantas dikaitkan apalagi tindak terorisme.

"Justru pesantren yang mengajarkan cinta Tanah Air, mengisi kemerdekaan sesuai dengan cita-cita luhur, dan menolak komunisme," kata Hidayat Nur Wahid, Senin (25/1).

(Baca juga: 20 Hari Tewasnya Mirna, Polisi Enggan Berkomentar)

Hidayat juga mengingatkan bahwa dulu pada masa perang sebelum kemerdekaan, para santri dan kiai serta pemimpin yang berada di pesantren berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, lanjutnya, para santri, kiai dan pemimpin pesantren pun mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang luar biasa seperti melalui pendidikan.

Dari fakta tersebut, Wakil Ketua MPR menyayangkan kalau pesantren dicurigai karena seharusnya pesantren dihormati dan diajak bersama-sama untuk menghadirkan generasi Islam yang moderat dan Islam yang memajukan bangsa. Hidayat berpendapat bila pesantren dihormati dengan baik akan menjadi partner yang luar biasa yang mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Baca juga: Republika Terus Didorong Cegah Ancaman LGBT

 
Berita Terpopuler