Pengunduran Diri Setya Novanto Diharapkan Kurangi Kegaduhan

Republika/Raisan Al Farisi
Ketua DPR Setya Novanto memberikan pernyataan kepada media di kediamannya Jalan Wijaya XIII, Jakarta, Rabu (16/12) malam.Republika/Raisan Al Farisi
Rep: Eko Supriyadi Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin berharap, dengan mundurnya Setya Novanto sebagai ketua DPR RI, kegaduhan di republik ini berkurang.

Sebab, selama beberapa pekan, Indonesia dihebohkan oleh kasus 'papa minta saham', yang diduga melibatkan Setya Novanto dan pengusaha Riza Chalid.

Mahyudin memberi apresiasi atas jiwa besar Setya Novanto karena mengundurkan diri dari jabatannya, yang memang banyak tekanan dan harapan masyarakat seperti itu. Artinya, kata dia, Novanto legowo untuk mendengar apa yang diharapkan masyarakat.

''Mudah-mudahan, dengan pengunduran diri beliau, kegaduhan ini bisa berkurang atau tidak ada gaduh lagi,'' kata Mahyudin saat dihubungi Republika, Kamis (17/12).

Mahyudin mengatakan, MPR ingin negara atau pemerintahan bisa berjalan dengan tenang, dan lebih fokus untuk membangun negara menuju bangsa yang adil dan makmur.

Pasalnya, selama kegaduhan kasus 'papa minta saham' ini, energi DPR dan pemerintah berkurang. Bagaimana tidak, kasus tersebut dilaporkan oleh Menteri ESDM Sudirman Sahid, dan mencatut nama Menkopolhukan, Wakil Presiden, dan bahkan Presiden.

''Jadi itu yang menjadi prioritas kita. Saya kira kegaduhan-kegaduhan di republik ini harus dikurangi, agar lebih fokus membangun rakyat Indonesia,'' ujar dia.

Ketua MPR Zulkifli Hasan, juga turut mengapresisai langkah politisi Golkar tersebut. Selama ini, Zulkilfi memang tidak memberikan komentar terhadap jalannya sidang Novanto.

''kita hormati dan hargai (keputusan Novanto), tentu baik untuk semuanya,'' kata Zulkifli.

 
Berita Terpopuler