MPR: Kekisruhan Bangsa Akibat Memudarnya Nilai Pancasila

Politisi Partai Golkar
Mahyudin
Rep: Eko Supriyadi Red: Winda Destiana Putri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, bangsa ini kerap kali mengalami kekisruhan, baik soal agama maupun sola politik. Hal tersebut dinilai sebagai akibat memudarnya nilai-nilai pancasila yang ada di masyarakat.

''Tidak sedikit kekisruhan yang terjadi, karena empat kali amandemen UUD serta memudarnya nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat,'' kata Mahyudin, saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Kebangsaan 'Pancasila Merawat Indonesia', di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (16/12).

Menurut Mahyudin, sudah banyak tokoh-tokoh yang menyampaikan aspirasi agar Indonesia kembali kepada UUD diawal kelahirannya. Pancasila ada filosofi yang fundamental, dalam menggawangi keutuhan bangsa dan negara.

''Mengingat urgensi pancasila, kita dihadapkan pada memudarnya nilai dan derajat negara, apalagi dengan demokrasi liberal ini,'' ujar dia.

Sementara rakyat Indonesia belum siap masuk dalam persaingan bebas. Sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. ''Kita bahkan lebih liberal daripada negara liberal,'' jelas dia.

Salah satu kekisruhan politik yang disebutkan Mahyudin adalah kisruh 'papa minta saham' yang diduga melibatkan Ketua DPR Setya Novanto. Dulu, kata dia, tidak ada menteri melaporkan ketua DPR.

''Jadi kadang antara harapan publik dan kenyataan tidak sesuai,'' ucap dia.  

 
Berita Terpopuler