'Pemimpin Harus Mempunyai Mental Ideologi yang Kuat'

Antara/Dhoni Setiawan
EE. Mangidaan (kanan)
Rep: Eko Supriyadi Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, EE Mangindaan mengatakan saat ini hanya lembaganya yang melakukan sosialisasi Pancasila.

Hal ini berbeda dengan masa Orde Baru (Orba), dimana BP7 dengan program P4-nya. Padahal Pancasila sangat berguna untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan bangsa.

"Untuk itu kami di MPR berusaha sedemikian rupa untuk mensosialisasikan 4 Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," kata Mangindaan di hadapan ratusan taruna Akademi Maritim Indonesia (AMI) di Kampus Ungu, Pulogadung, Jakarta, (25/9).

Untuk lebih memasifkan sosialisasi, Mangindaan juga berharap agar para taruna menjadi agen sosialisasi yang akan menyampaiakan nilai-nilai luhur dan konstitusi tersebut kepada masyarakat. Sebagai calon pemimpin, menurutnya tentu harus memiliki dan tahu jati diri bangsa.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan, untuk menjadi pemimpin harus menguasai tiga hal.  Tiga hal itu adalah, pertama, mempunyai intelektual sesuai dengan disiplin ilmu yang diperoleh dan selanjutnya mengembangkan ilmunya itu kepada masyarakat.

Kedua, memiliki fisik dan psikis yang sehat. Sebab, kalau tak sehat seseorang tidak akan bisa memimpin bangsa. ''Ketiga, memiliki mental ideologi yang kuat,'' ujarnya

Ketiga hal itu kalau dilakukan dengan baik, maka para taruna atau generasi muda akan menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa.

 

 
Berita Terpopuler