Spanyol vs Italia: Adu Tangguh Dua Tim Pengusung Sepak Bola Menyerang di Euro 2024

Pemenang laga Italia vs Spanyol akan lolos ke 16 besar Euro 2024.

AP Photo/Alessandra Tarantino
Pemain Italia Alessandro Bastoni melakukan selebrasi seusai mencetak gol ke gawang Albania pada pertandingan Grup B turnamen sepak bola Euro 2024 di Dortmund, Jerman, Ahad (16/6/2024) WIB. Italia berhasil meraih poin penuh dalam laga itu seusai menang dengan skor 2-1. Gol Italia dicetak Alessandro Bastoni di menit ke-11 dan Nicolo Barella di menit ke-16. Satu gol Albania dicetak oleh Nedim Bajrami di menit pertama pertandingan.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lupakan Catenaccio. Italia sudah tak bisa lagi diidentikkan dengan pertahanan grendel yang masyhur pada masa lalu. Catenaccio jadi kata arkais saat Gli Azzurri ditangani pelatih Roberto Mancini dan makin menjadi ketika dipegang Luciano Spalletti saat ini.

Italia sekarang adalah tim ofensif. Di tangan Spalletti yang merupakan penggemar sepak bola menyerang, permainan Italia mengagumkan. Padahal dibandingkan masa lalu, para pemain Italia saat ini tak banyak yang berstatus bintang kelas satu dunia. Namun saat mengenakan seragam biru Italia di bawah komando taktis Spalletti, Gli Azzurri membuat lawan mereka segan.

Pertanyaan menarik muncul saat Italia menghadapi tim yang sudah jauh-jauh hari identik dengan sepak bola menyerang, yakni Spanyol. Akankah Italia kembali ke setelan masa lalu bermain bertahan, ataukah tetap bermain ofensif menghadapi tiki taka edisi revisi termutakhir milik Spanyol di tangan pelatih Luis de la Fuente?

Jawabannya opsi kedua. Setidaknya, itu yang dijanjikan Spalletti jelang pertemuan kedua tim pada matchday kedua Grup B Euro 2024 di Veltins Arena, Galsenkirchen, Jumat (21/6/2024) pukul 02.00 WIB.

"Kami ingin melihat seberapa bagus kami melawan salah satu tim terbaik di dunia. Kami ingin bermain dengan sikap positif, penguasaan bola, dan berusaha mendikte ritme pertandingan," kata Spalletti kepada wartawan seperti dikutip AFP.

Italia dan Spanyol sama-sama mengemas tiga poin setelah menang pada laga pembuka. Italia yang kebobolan gol cepat bereaksi dengan sempurna untuk menaklukkan Albania 2-1. Sementara Spanyol terlalu perkasa bagi Kroasia. Permainan menyerang nan efektif dari La Roja melumat Kroasia 3-0.

Dengan begitu, pemenang laga ini dipastikan akan lolos ke babak 16 besar. Kondisi yang membuat Spalletti tak mau tanggung-tanggung dengan hanya mengincar hasil imbang.

"Saat Anda bermain di Euro, semua pertandingan adalah final, semua pertandingan unik, semua pertandingan adalah sesuatu yang perlu diingat. Kami ingin memainkan gaya sepak bola yang sama seperti yang kami mainkan saat melawan Albania dan mengukur diri kami melawan salah satu tim terkuat di Eropa," kata pelatih 65 tahun itu.

De la Fuente melihat ada kemiripan antara Spanyol yang diasuhnya dengan tim besutan Spalletti. Ia merasa Spanyol sedang bercermin melihat dirinya sendiri saat membayangkan berhadapan dengan Azzurri.

Namun bukan persis tentang corak bermain Italia, melainkan bagaimana tim Italia edisi sekarang dibangun sebagai kekuatan sebesar Spanyol, yakni pelatih baru dan komposisi skuad yang didominasi pemain-pemain muda.

 

De la Fuente juga melihat Italia sama kompetitifnya dengan Spanyol. Untuk itu, dia yakin pertandingan kedua dalam Euro 2024 yang dijalani kedua tim tersebut bakal menjadi pertandingan yang sangat berkualitas. Ia bersiap untuk sesuatu yang lebih mirip dengan pertarungan sengit.

"Kami siap untuk berlumpur, menggali lebih dalam di sebuah tambang dan seharian di kantor. Siap untuk segalanya," kata De la Fuente.

Sejak Olimpiade 1920 di Antwerp, Belgia, kedua tim sudah 40 kali bertemu dalam berbagai turnamen. Spanyol menang 13 kali, Italia menang 11 kali, sisanya berakhir seri.

Namun pada tingkat turnamen utama sepak bola dunia, Azzurri dan La Roja baru bertemu sembilan kali; tiga kali dalam Piala Dunia dan enam kali dalam Piala Eropa. Mereka juga dua dari empat tim Eropa yang menjuarai Piala Dunia dan Piala Eropa.

Di sini, catatan Italia sedikit lebih unggul. Italia sudah empat kali menjuarai Piala Dunia dan tiga kali juara Piala Eropa, sedangkan Spanyol sekali menjuarai Piala Dunia dan tiga kali mengangkat trofi Euro.

Mereka saling mengalahkan dalam 16 tahun terakhir, mulai Euro 2008 ketika Spanyol menghentikan Italia pada perempat final. Empat tahun kemudian dalam Euro 2012 mereka bertemu lagi dua kali, dalam fase grup dan final Euro edisi itu, yang seperti 2008 juga dimenangkan oleh La Roja.

Kedua tim bertemu lagi dalam semifinal Euro 2020 ketika Italia menang lewat adu penalti, yang membuka jalan kepada Azzurri untuk menyamai Spanyol mengangkat trofi Piala Eropa ketiga kalinya.

Dengan catatan-catatan seperti itu, pertemuan mereka Jumat dini hari itu terlalu dini. Idealnya, mereka bertemu dalam partai puncak. Namun laga ini bisa saja terulang pada partai final.

Italia kemungkinan akan kembali bermain dengan tiga penyerang dalam formasi 4-3-3 seperti melawan Albania. Gianluca Scamacca di tengah, Federico Chiesa di kanan dan Lorenzo Pellegrini di kiri.

Tiga gelandang tepat berdiri di belakang trisula serang itu. Mereka, yakni Jorginho di poros lapangan, sedangkan Davide Frattesi dan Nicolo Barella mengisi kedua sisi lapangan tengah.

 

Mereka akan...

Mereka akan dibantu oleh dua bek sayap yang rajin membantu serangan. Giovanni Di Lorenzo dan Federico Dimarco. Adapun Riccardo Calafiori dan Alessandro Bastoni menjadi dua palang pintu yang menghalau pemain-pemain Spanyol sebelum bisa mengganggu kiper Gianluigi Donnarumma.

De la Fuente pastinya senang Spalletti memasang formasi yang menjanjikan permainan terbuka yang akan menguntungkan Spanyol. De la Fuente siap beradu supremasi dengan Italia dalam semua lini, dalam formasi sama, 4-3-3.

Trio serang Nico Williams, Alvaro Morata dan Lamine Yamal sudah siap mengulang teror yang mereka tunjukkan sewaktu melawan Kroasia pada 15 Juni. Sedangkan trio gelandang Pedri, Rodri dan Fabian Ruiz akan beradu keterampilan dan visi dengan tiga gelandang Italia pimpinan Jorginho.

Dua bek sayap mereka, Dani Carbajal di kanan dan Marc Cucurella juga sudah siap bertarung melawan duet Di Lorenzo dan Dimarco di Italia, sementara Nacho dan Robin Le Normand akan lekat melindungi Unai Simon di bawah mistar gawang La Roja.

Rivalitas, keklasikkan, kualitas pemain, dan prospek adu sepak bola menyerang, membuat laga ini menjanjikan keseruan dan kualitas tinggi yang terlalu sayang untuk dilewatkan, apa pun hasilnya.

Lima pertemuan terakhir Spanyol vs Italia:

Baca Juga

(06/10/2016) Italia 1 - 1 Spanyol (Kualifikasi Piala Dunia 2018)

(02/09/2017) Spanyol 3 - 0 Italia (Kualifikasi Piala Dunia 2018)

(06/07/2021) Italia 1 - 1 Spanyol (Euro 2020)

(06/10/2021) Italia 1 - 2 Spanyol (UEFA Nations League)

(15/06/2023) Spanyol 2 - 1 Italia (UEFA Nations League)

 
Berita Terpopuler