Arab Saudi Prediksi 2025 Jadi Haji Terakhir di Musim Panas

Setelah 2026, haji tidak akan berlangsung di musim panas selama 17 tahun.

AP Photo/Rafiq Maqbool
Jamaah haji berjalan untuk melakukan jumroh aqobah ditengah guyuran hujan di Makkah, Senin (17/6/2024). Kota Mekkah diguyur hujan deras. Peristiwa langka itu terjadi pada Senin (17/6/2024) pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bersamaan dengan jamaah haji melakukan mabit di Mina dan melontar jumroh.
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, MINA -- Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NMC) Hussein Al-Qahtani mengatakan ibadah haji tahun depan akan menjadi ibadah haji terakhir di musim panas.

“Musim haji akan memasuki fase baru perubahan iklim pada tahun 2026. Setelah tahun itu, kita tidak akan mengalami haji di musim panas selama 17 tahun,” ujarnya.

Al-Qahtani mengatakan pada 2026 akan menandai dimulainya musim semi selama delapan tahun berturut-turut. Ini diikuti oleh delapan tahun berikutnya dimana ibadah haji akan dilaksanakan pada musim dingin.

Baca Juga

BACA JUGA: Kisah Si Penghuni Neraka, Berzikir 40 Ribu Tahun

“Kami akan mengucapkan selamat tinggal pada haji di musim panas untuk jangka waktu 16 tahun,” ujarnya.

Ia mencatat suhu rata-rata pada ibadah haji ini berkisar antara 45 hingga 47 derajat Celcius.

Baca di halaman selanjutnya...

Anggota Dewan Syura Mansour Al Mazroui yang merupakan peneliti perubahan iklim membenarkan bahwa tahun depan juga akan menyaksikan musim haji bertepatan dengan musim panas. Kemudian, musim haji akan berpindah secara iklim ke musim semi selama delapan tahun.

Setelah itu haji akan dilaksanakan pada musim dingin. Musim haji datang pada musim dingin, dimulai pada tahun 1454 Hijriyah dan berlanjut selama delapan tahun hingga berakhir pada tahun 1461 Hijriyah. Sedangkan pada musim gugur, musim haji berlangsung antara tahun 1462 hingga 1469 Hijriyah.

BACA JUGA: Viral Warga Keluhkan Zaman Ahok dan Anies PBB Rumah di Bawah Rp 2 M Gratis, Sekarang Bayar

“Dengan demikian empat musim telah menyelesaikan siklusnya selama 33 tahun Hijriyah, untuk memasuki kembali musim haji di musim panas lagi pada 1470 Hijriyah dan akan tetap ada selama sembilan tahun,” katanya, dilansir di Saudi Gazette, Selasa (18/6/2024).

The Guardian melaporkan, sejauh ini diperkirakan ada 550 jamaah haji telah meninggal selama ritual ibadah haji. Mereka wafat di tengah ibadah yang amat melelahkan dan panasnya suhu pada tahun ini.

Menurut The Guardian, setidaknya 323 dari jamaah yang meninggal adalah warga Mesir. Sebagian besar dari mereka menderita penyakit yang berhubungan dengan panas.

 
Berita Terpopuler