Berwudhulah Sebelum Melakukan 6 Amalan Ini, Berikut Pesan Rasulullah SAW

Wudhu memiliki banyak keutamaan bagi yang melakukannya

EPA-EFE/BILAWAL ARBAB
Ilustrasi Berwudhu. Wudhu memiliki banyak keutamaan bagi yang melakukannya
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wudhu merupakan salah satu media untuk bersuci dari hadas kecil agar bisa menunaikan amalan wajib seperti sholat lima waktu. Meski demikian, wudhu juga sangat dianjurkan dilakukan dalam beberapa kesempatan.

Sayyid Sabiq dalam kitabnya Fiqh as-Sunnah menjelaskan beberapa amalan yang sebaiknya didahului dengan wudhu. Yaitu sebagai berikut:

Pertama, dzikir kepada Allah SWT. Berdasarkan hadits dari Muhajir bin Qunfudz bahwa ia mengucapkan salam kepada Nabi saat sedang berwudhu dan beliau tidak menjawab salam itu hingga selesai wudhunya, baru kemudian salam itu dijawab. Dia kemudian bersabda:

إنه لم يمنعني أن أرد عليك إلا أني كرهت أن أذكر الله إلا على الطهارة

"Sesungguhnya tidak ada yang mencegahku untuk menjawab salammu, kecuali aku tidak suka berdzikir menyebut Asma Allah kecuali dalam keadaan suci." Qatadah berkata:

فكان الحسن من أجل هذا يكره أن يقرأ أو يذكر الله عز وجل حتى يطهر

"Karena alasan ini, Al-Hasan tidak suka membaca atau dzikir

Baca Juga

mengingat Allah sampai dia bersuci." (HR Ahmad dan an-Nasai)

Kedua, ketika hendak tidur. Berdasarkan hadits riwayat Al-Barra' bin Azib, Nabi bersabda:

إذا أتيت مضجعك فتوضأ وضوءك للصلاة ثم اضطجع على شقك الايمن

"Jika engkau melihat tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti engkau berwudhu ketika hendak shalat, kemudian tidurlah di atas sisi kananmu kemudian ucapkan doa..." (HR al-Bukhari).

Sunnah ini lebih dikuatkan lagi bagi orang junub yang hendak tidur. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah, dia berkata:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أراد أن ينام وهو جنب، غسل فرجه وتوضأ وضوءه للصلاة

"Rasulullah apabila hendak tidur sementara dalam keadaan junub, maka beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu seperti berwudhu untuk shalat.” (HR. Al-Bukhari).

Ketiga, berwudhu bagi orang yang junub ketika hendak makan, minum, atau mengulangi jima (bersetubuh) dengan istrinya. Ini berdasarkan hadits Aisyah , dia berkata:

كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ

"Adalah Rasulullah apabila dalam keadaan junub dan ingin makan, atau tidur, maka beliau berwudhu.”(HR Muslim dan lainnya). Dari Abu Said, bahwa Nabi saw bersabda:

إذا أتى أحدكم أهله ثم أراد أن يعود فليتوضأ

"Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya (bersetubuh), kemudian ingin mengulanginya, maka hendaklah dia berwudhu." (HR Jamaah kecuali Al-Bukhari. Juga diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan mereka menambahkan, "Karena itu lebih bersemangat.").

 

Keempat, Disunnahkan berwudhu sebelum mandi, baik mandi wajib atau mandi sunnah. Ini berdasarkan hadits Aisyah, bahwa:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا اغتسل من الجنابة، يبدأ فيغسل يديه، ثم يفرغ بيمينه على شماله فيغسل فرجه، ثم يتوضأ وضوءه للصلاة

“Rasulullah apabila mandi janabat, beliau memulai membasuh telapak tangan, kemudian membasuh tangan kanan lalu tangan kirinya, beliau mencuci farji (kemaluan), kemudian berwudhu seperti wudhu untuk sholat.” (HR Jamaah)

Kelima, disunnahkan berwudhu bagi orang yang habis makan makanan yang dimasak. Hal ini berdasarkan hadits Ibrahim bin Abdullah bin Qarizh, dia berkata:

مررت بأبي هريرة وهو يتوضأ فقال: أتدري مم أتوضأ؟ من أثوار أقط (١) أكلتها، لاني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (توضئوا مما مست النار)

"Saya melewati Abu Hurairah yang sedang berwudhu dan berkata, 'Tahukah kamu karena apa aku berwudhu? Sesungguhnya aku berwudhu karena aku baru saja makan keju, aku mendengar Rasulullah bersabda, "Berwudhulah kalian dari makanan yang disentuh api." (HR Muslim). Perintah berwudhu dalam hadits ini bermakna anjuran (bukan perintah wajib).

Keenam, memperbarui wudhu setiap shalat. Berdasarkan hadits Buraidah sebagai berikut:

كان النبي صلى الله عليه وسلم يتوضأ عند كل صلاة، فلما كان يوم الفتح توضأ ومسح على خفيه وصلى الصلوات بوضوء واحد، فقال له عمر.

يا رسول الله إنك فعلت شيئا لم تكن تفعله! فقال: (عمدا فعلته يا عمر)

Rasulullah berwudhu setiap (hendak) sholat. Ketika hari penaklukan Makkah, beliau berwudhu dan mengusap sepatunya, dan mengerjakan banyak shalat dengan satu kali wudhu saja. Umar berkata kepada beliau: "Wahai Rasulullah, engkau melakukkan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan?" Beliau bersabda, "Sengaja aku melakukan hal itu, wahai Umar." (HR Ahmad, Muslim dan lainnya).

Infografis Rukun Wudhu - (Dok Republika)

 
Berita Terpopuler