Pengecutnya Israel, Incar Perempuan dan Anak-Anak Setelah Rombongan Tentaranya Tewas

Tentara zionis dengan sengaja menyasar wanita dan anak di Gaza.

AP Photo/Jehad Alshrafi
Warga Palestina menangis di dekat jenazah keluarga mereka yang tewas dalam serangan udara Israel.
Rep: Fuji Eka Permana Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA — Militer Israel memperlihatkan kepengecutannya dengan meledakkan rumah-rumah warga Palestina di Rafah setelah delapan tentara Israel tewas. Tentara zionis Israel dengan sengaja menyasar rakyat Palestina, bahkan membunuh wanita dan anak-anak di Gaza.

Baca Juga

Dilansir dari laman Al-Jazeera pada Ahad (16/6/2024), pasukan Israel telah membakar dan menghancurkan puluhan rumah di Rafah, di selatan jalur Gaza. Hal tersebut dilakukan zionis setelah serangan pejuang Hamas yang menewaskan delapan tentara Israel, sebagaimana dilaporkan koresponden Al-Jazeera.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan penyergapan Hamas yang menewaskan tentara Israel di Rafah sebagai “another heavy price” bagi “just war” Israel di Gaza.

Masyarakat memprotes Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyerukan pembebasan sandera yang ditahan di Jalur Gaza, di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 15 Juni 2024. - (AP Photo/Maya Alleruzzo)

Di utara jalur Gaza, sebanyak 28 warga Palestina wafat dan syahid dalam pemboman Israel terhadap tiga rumah. Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa 50 ribu anak di Gaza memerlukan perawatan segera karena kekurangan gizi akut.

Setidaknya 37.296 orang Palestina telah syahid dan 85.197 orang terluka dalam perang di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Revisi jumlah korban tewas di pihak Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditawan di Gaza.

Sebelas tentara Israel tewas...

Dilansir dari laman Almayadeen pada Ahad (16/6/2024), tentara Israel (IDF) mengumumkan bahwa 11 tentara dari Brigade Teknik 601 dan Brigade 179 tewas. Dua tentara lainnya terluka dalam konfrontasi dengan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Media Israel melaporkan insiden parah di Gaza tengah, di mana IDF mengakui kematian dua tentara tambahan dari Brigade 179 akibat alat peledak rakitan (IED) yang juga melukai dua tentara lainnya.

IDF juga mengonfirmasi kematian seorang tentara dari Brigade Givati. Tentara tersebut tewas karena luka kritis yang dideritanya selama pertempuran di Rafah beberapa hari sebelumnya.

Sebelumnya, IDF telah melaporkan kematian delapan tentara dan perwira yang disebabkan oleh alat peledak yang menghantam pengangkut personel lapis baja Namer di kamp pengungsi Tel Sultan di Rafah, Jalur Gaza selatan. Di antara korban tewas adalah wakil komandan kompi di Brigade Teknik 601.

Tentara Israel bergerak di belakang truk dekat perbatasan Israel-Gaza terlihat dari Israel selatan, Senin, 10 Juni 2024. - (AP Photo/Leo Correa)

Seorang komandan kompi berpangkat mayor, bersama tiga tentara Israel lainnya, tewas di Gaza selatan beberapa hari lalu. Dengan korban terbaru ini, jumlah korban tewas tentara Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 661 orang. Jumlah ini termasuk 311 tentara yang tewas sejak dimulainya serangan darat di Gaza. Selain itu, 3.617 tentara terluka, menurut angka yang dipublikasikan pihak militer Israel.

 
Berita Terpopuler