Kamis 27 Feb 2020 12:15 WIB

Laporan Keuangan Manchester United Masih Negatif

MU berdalih sedang membangun fondasi kesuksesan jangka panjang bersama Solskjaer.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solksjaer
Foto: EPA-EFE/PETER POWELL
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solksjaer

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) mengumumkan keuangan klub pada kinerja keuangan kuartal kedua. Namun sayang, laporan keuangan Iblis Merah ini justru negatif.

MU mengalami penurunan pendapatan dan peningkatan utang, dengan berbagai macam faktor. Manajemen MU mengungkapkan, klub meraup pendapatan sebesar 168 juta pound, turun 19,3 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga

Sementara utang MU naik 73,6 juta pound atau 23,2 persen jadi 391 juta pound. Pada kuartal kedua ini, MU juga mengantongi keuntungan sebesar 36,5 juta pound atau turun 17 persen, yang sebagian besar karena tak lolos Liga Champions musim ini.

Meski kinerja keuangan klub negatif, CEO Manchester United Ed Woodward mengatakan, telah membangun fondasi kesuksesan jangka panjang bersama pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer. Menurutnya, optimisme ke depan masih cukup positif, mengingat performa MU pelan-pelan mengalami peningkatan.

Sampai saat ini, MU masih berjuang di Liga Europa dan Piala FA. Iblis Merah juga berada di posisi kelima Liga Primer Inggris, dengan jarak tiga poin dari Chelsea di posisi keempat.

Pengeluaran besar pada Januari lalu saat membeli Bruno Fernandes meningkatkan optimisme di klub. Sehingga, Woodward yakin United berada di jalur yang tepat. Pada bursa transfer musim panas lalu, klub yang pernah meraih treble winner pada musim 1998/1999 itu, membeli bek Harry Maguire dengan memecahkan rekor pemain bertahan termahal sepanjang masa.

''Kami berusaha untuk bisa finis sekuat mungkin di Liga Primer (Inggris), Liga Europa, dan Piala FA, dalam fase ketiga musim ini,'' ujar Woodward, dikutip dari Sky Sports, Rabu (26/2).

Menurut Woodward, MU telah mengalami perkembangan pesat dalam membangun skuat, dengan banyak perubahan, khususnya dari pemain yang masuk. Ole memang memanggil banyak pemain dari akademi, dengan tujuan untuk bisa memperkuat tim dalam jangka panjang. Sehingga, MU di bawah Ole memang didominasi oleh pemain-pemain muda. ''Kami mengimplementasikan rencana dan visi sepak bola kami bersama Ole,'' tegas Woodward.

Pernyataan Woodward ini mematahkan sejumlah prediksi pengamat kalau Ole tak akan lama lagi di Old Trafford. Bahkan, beberapa nama calon pengganti pelatih asal Norwegia itu pun berulang kali muncul ke publik. Namun, faktanya, pelatih yang baru meneken kontrak permanen itu awal musim ini itu masih berada di kursi panas di Old Trafford.

Kini, usai jeda internasional, performa MU pun mulai membaik dengan tak terkalahkan dalam tiga laga terakhir. Hasil ini membuat Paul Pogba dkk berada di posisi kelima klasemen Liga Primer Inggris. Bahkan, kemungkinan MU lolos ke Liga Champions musim depan kian besar dengan larangan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) terhadap Manchester City di kompetisi Eropa.

Woodward mengungkapkan, meski prestasi klubnya melorot, namun ia tak ingin jor-joran membeli pemain. Misalnya, pada bursa transfer Januari lalu, lanjut Woodward, MU dikaitkan dengan paling tidak 111 pemain oleh media. Namun, dari sekian banyak kandidat pemain itu, MU ternyata hanya membeli Bruno Fernandes dan meminjam Odion Ighalo.

Musim depan, sosok yang merupakan seorang akuntan di Inggris itu menegaskan, kalau strateginya sama dengan musim ini, yaitu mengedapankan pemain-pemain akademi yang telah dibina di bawah Ole.

''Kami akan mengambil langkah yang sama, disiplin, dan pendekatan musim panas yang akan datang. Lulusan akademi kami telah berkontribusi pada sepertiga waktu bertanding musim ini dan lebih dari setengah gol kami,'' ujar Woodward, dikutip dari the Guardian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement