India Semakin Gencar Bangun Pembangkit EBT

India akan berinvestasi sebesar 385 miliar dolar AS untuk memenuhi target EBT.

AP Photo/Ajit Solanki
Petani di India membersihkan panel surya yang terpasang di lahan pertanian, Januari 2023.
Rep: Lintar Satria Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- India yang merupakan salah satu produsen gas rumah kaca terbesar di dunia dikabarkan ingin terus meningkatkan kapasitas bahan bakar non-fosil sebanyak 50 gigawatt per tahun. India menggenjot pembangunan pembangkit listrik energi baru dan terbarukan dengan target 500 gigawatt energi terbarukan pada tahun 2030.

Saat ini, India menjadi salah satu negara yang agresif dalam mengembangkan energi terbarukan. Lembaga keuangan Moody's Ratings memperkirakan India akan berinvestasi sebesar 385 miliar dolar AS untuk memenuhi target pembangunan pembangkit EBT.

India menargetkan bauran energi baru dan terbarukan sebesar 50 persen pada 2023. Saat ini, bauran EBT India berada di kisaran 4 persen.

Moody's menyampaikan, dengan meningkatkan kapasitas sebanyak 44 gigawatt per tahun, India diyakini dapat mencapai target pembangunan pembangkit EBT. Lembaga pemeringkat kredit itu mengatakan, untuk mencapai target tersebut, India akan menghabiskan 190 sampai 215 miliar dolar AS untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan selama enam sampai tujuh tahun ke depan. Kemudian, 150 sampai 170 miliar dolar AS untuk transmisi dan distribusi.

"Sejumlah besar proyek yang telah diumumkan kemungkinan akan membuat leverage keuangan perusahaan-perusahaan energi terbarukan tetap tinggi selama dua hingga tiga tahun ke depan, kreditnya negatif, tetapi leverage emiten-emiten yang terkait dengan pemerintah kemungkinan akan tetap moderat dalam periode yang sama," kata Moody's dalam pernyataannya, Kamis (6/6/2024).

Adani Group melalui Adani Green Energy dilaporkan ingin menghasilkan 45 gigawatt energi terbarukan pada tahun 2030. Perusahaan ini menjadi pemain pertama energi terbarukan yang terintegrasi.

Moody's mengatakan dukungan lebih lanjut Pemerintah India pada kebijakan-kebijakan energi terbarukan akan mendorong kemajuan untuk mencapai target transisi 2030 dan target nol emisi pada tahun 2070.

Namun, walaupun industri energi terbarukan tumbuh dengan stabil, sebagian besar merupakan panel surya. Moody's memperkirakan batu bara masih memainkan peran besar pada pembangkit listrik untuk delapan sampai 10 tahun mendatang.

"Kami memperkirakan India menambah 40 sampai 50 gigawatt kapasitas berbasis batu baru untuk lima sampai enam tahun ke depan untuk memenuhi permintaan listrik, yang kemungkinan akan tumbuh 5 sampai 6 persen pada periode tersebut," kata Moody's.

 
Berita Terpopuler