Kemenkominfo Pastikan Kesiapan Telekomunikasi untuk World Water Forum

Kesiapan telekomunikasi WWF 2024 rampung dan tersisa finishing saja.

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wpa.
Warga melintasi pembangunan fasilitas gedung untuk perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di kawasan Museum Subak, Desa Banjar Anyar, Tabanan, Bali, Senin (22/4/2024).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menyatakan bahwa persiapan infrastruktur telekomunikasi untuk World Water Forum (WWF) telah 100 persen.

Baca Juga

Usman mengatakan saat ini hanya perlu melakukan sentuhan akhir. Seperti merapikan pusat media serta melakukan uji coba dan pengiriman gambar di lokasi-lokasi penyelenggaraan forum tersebut untuk memastikan kelancaran dan kualitas penyebaran informasi selama acara berlangsung.

"Sudah 100 persen, tinggal sentuhan akhir saja. Tinggal merapikan media center, lalu uji coba media center, tes gambar, tes pengiriman gambar di lokasi-lokasi World Water Forum untuk memastikan semua berjalan baik," ujar Usman dilansir ANTARA, Jumat (17/5/2024).

Dalam upaya untuk menjaga jaringan telekomunikasi selama penyelenggaraan World Water Forum, Kementerian Kominfo telah melakukan berbagai langkah mitigasi dan antisipasi. Untuk mengantisipasi kemungkinan gangguan pada satu jalur telekomunikasi, dilakukan simulasi agar jalur lain dapat digunakan sebagai alternatif. Hal itu bertujuan untuk memastikan kapasitas dan kecepatan internet tetap optimal sepanjang acara berlangsung.

"Ini untuk memastikan bagaimana kapasitas internetnya, kecepatannya tidak turun. Itu disimulasikan oleh Telkom. Di sini kan Telkom yang mengelolanya," kata Usman.

Kementerian Kominfo juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data. World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum tersebut diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan empat organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam World Water Forum dan menyukseskan acara tersebut.

 

 
Berita Terpopuler