Harga Tiket Mahal dan Jarangnya Penerbangan Jadi Hambatan Wisata Natuna

Ada sembilan geopark yang tersebar di Natuna.

Dok Republika
Pulau Senua, salah satu situs geopark di Natuna, Kepulauan Riau, Ahad (12/5/2024).
Rep: Ani Nursalikah Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, NATUNA -- Bupati Natuna Wan Siswandi mengakui harga tiket yang mahal masih menjadi kendala datangnya wisatawan ke Natuna, Kepulauan Riau. Wan berharap bisa menggaet lebih banyak wisatawan dengan cara memperbanyak event di Natuna. Salah satunya melalui event olahraga Natuna Geopark Marathon 2024. Dengan demikian, penerbangan diharapkan bisa penuh terus dan harga tiket pesawat bisa ditekan. 

Baca Juga

"Kalau sekarang saya harus akui ketika tidak ada event seperti ini (Natuna Geopark Marathon), jumlah penumpang pesawat dari Batam ke Natuna belasan orang dari 75 penumpang," ujar Wan kepada Republika.co.id, Ahad (12/5/2024).

Saat ini, hanya ada dua penerbangan dari Batam menuju Natuna, yakni Nam Air dan Wings Air. Untuk menuju Natuna, pengunjung transit di Batam. Dia juga mengusahakan lebih banyak maskapai masuk Natuna.

Harga tiket pesawat berkisar Rp 2 juta per orang. Dengan banyaknya pengunjung diharapkan harga tiket pesawat bisa turun. 

"Saat ini hanya ada belasan penumpang dari 75 penumpang pesawat ke Batam. Sedangkan jumlah wisatawan berkisar 3.000 per tahun," katanya. 

Natuna memiliki wisata andalan Geopark. Kawasan Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark nasional sejak 2018.

Ada sembilan geopark yang tersebar di Natuna. Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi yang bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya. Geopark dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.

Wisatawan juga bisa melakukan olahraga air, seperti diving atau snorkeling. Salah satu spot diving adalah kapal Bung Karno yang tenggelam. 

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda menyasar pariwisata minat khusus. Ini demi menjaga Natuna dari kelakuan negatif wisatawan. 

"Kami menyasar wisatawan yang memiliki minat khusus dan bersedia membayar mahal untuk menikmati Natuna," katanya saat ditemui di kediamannya, Senin (13/5/2024). 

 
Berita Terpopuler