Mendadak Mulas Setelah Minum Kopi di Pagi Hari, Apa Penyebabnya?

Mulas biasanya muncul empat menit hingga 30 menit setelah minum kopi.

PixaHive
Minuman kopi (ilustrasi). Rasa mulas setelah minum kopi) hanya dialami oleh sekitar 30 persen orang.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin pernah merasakan mulas atau ada dorongan hendak buang air besar setelah minum kopi pagi. Sebenarnya, apa yang menyebabkan hal tersebut? Ternyata, itu karena kandungan kafein pada kopi memiliki beberapa efek pada motilitas usus.

Istilah motilitas usus merujuk pada peregangan dan kontraksi otot-otot di saluran gastrointestinal atau saluran pencernaan. Namun, ahli bedah kolorektal dari Colorectal Clinic Associates, di Singapura, Sulaiman Bin Yusof, mengatakan efek ini tidak selalu terjadi.

"Menariknya, fenomena ini (dorongan hendak buang air besar setelah minum kopi) hanya terjadi pada sekitar 30 persen orang," ujar Sulaiman, dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (7/5/2024).

Bagi yang mengalaminya, sensasi itu biasanya muncul empat menit hingga 30 menit setelah minum kopi. Itu juga tergantung kondisi individu serta jenis kopi yang dikonsumsi, juga jenis kopi dan cara biji kopi disangrai.

Mengapa sering terjadi di pagi hari? Pasalnya, jam sibuk usus besar biasanya terjadi di pagi hari.

Baca Juga

Aktivitas kolon dan kadar kortisol secara alami lebih tinggi, membuat usus lebih responsif terhadap kopi. Bukan hanya kandungan kafein yang memicu pergerakan usus, tapi juga zat lain dalam kopi, termasuk asam klorogenat, asam sitrat, asam asetat, flavonoid, dan tanin, di antara senyawa lainnya.

"Ada penelitian yang menyatakan bahwa rasa pahit kopi itu sendiri berperan dalam menstimulasi lambung," kata Sulaiman.

Campuran lain pada kopi, seperti susu dan gula, turut berkontribusi terhadap sensasi tidak nyaman di perut usai minum kopi. Konsumsi gula dapat merangsang pelepasan insulin dan berkontribusi pada peningkatan pergerakan usus pada beberapa individu, sementara pengidap intoleransi laktosa akan responsif terhadap susu.

Lebih lanjut, laktosa dan gula pada susu diklasifikasikan sebagai oligosakarida, disakarida, monosakarida, dan poliol yang dapat difermentasi. Zat-zat itu dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

Konsultan gastroenterologi senior dari AliveoMedical, Stephen Tsao, menjelaskan, hormon dalam tubuh juga terlibat dalam munculnya sensasi mulas. Ia menyebut, prostaglandin berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk kontraksi otot polos di usus.

"Gastrin (hormon yang merangsang lambung untuk melepaskan asam lambung) dan kolesistokinin (hormon yang memicu sekresi empedu dan enzim untuk mencerna lemak dan protein) juga dilepaskan sebagai respons terhadap kopi, yang selanjutnya merangsang kontraksi usus besar," ucap Tsao.

Konsultan senior di Divisi Gastroenterologi & Hepatologi di National University Hospital Singapura, Kewin Siah, mengatakan mulas setelah minum kopi di pagi hari tidak menimbulkan bahaya apa pun. Akan tetapi, seseorang tidak boleh mengandalkan minum secangkir kopi untuk mengatasi sembelit.

"Mengandalkan kopi untuk mengatasi sembelit bukanlah hal yang ideal karena potensi masalah seperti iritasi usus dan dehidrasi. Lebih baik mengeksplorasi pendekatan lain seperti diet kaya serat, hidrasi, olahraga teratur, dan obat pencahar alami seperti jus plum," tutur Siah.

 
Berita Terpopuler