Pesan Imam Al Ghazali Agar Hidup Bahagia

Imam Al Ghazali juga menyarankan agar meninggalkan sifat iri dan dengki.

republika
Teladan Imam Ghazali dalam tradisi ilmiah (ilustrasi), ilustrasi ulama
Rep: Rahmat Fajar Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Banyak orang mengira bahwa kaya harta akan membuat orang mendapatkan kebahagiaan. Padahal kaya harta tidak menjamin seseorang mendapatkan kebahagiaan hidup. Lalu apa sebenarnya yang membuat seseorang itu mendapatkan kebahagiaan?

Baca Juga

Imam Al-Ghazali dalam bukunya "Serpihan Pesan Allah pada Anak Adam" menyampaikan petuah-petuah bagaimana seseoranf akan meraskan kekayaan dan kebahagiaan bukan sekadar harta. Menurut Al-Ghazali, memiliki sifat Qanaah (berpuas diri dengan apa yang ada) akan membuat seseorang merasakan kekayaan hakiki. Berpuas diri dengan apa yang ada yang dimaksud bukan harus mempunyai kekayaan harta yang melimpah namun tidak mensyukurinya.

Selain itu, Al-Ghazali juga menyarankan agar meninggalkan sifat iri dan dengki. Dengan begitu maka seseorang akan merasakan ketenangan hidup. Setiap manusia pun diimbau menjauhkan diri dari perkara haram sehingga dengan sendirinya akan memurnikan agamanya.

Al-Ghazali menambahkan manusia agar senang berhibah. Sebab Allah Swt akan memberikan cinta-Nya kepada mereka yang senang berhibah. Manusia juga dianjurkan menyepi dari keramaian jika ingin mendapatkan keselamatan dari perkara buruk yang datang dari mereka. Manusia juga akan sempurna akalnya apabila sedikit bicara.

Kemudian barangsiapa yang rela dengan sesuatu yang sedikit maka Allah akan lebih dekat dengan mereka. Menurut Al-Ghazali hendaknya manusia mengamalkan ilmu yang dimilikinya. Menurut Al-Ghazali, setiap anak Adam agar bekerja dalam urusan dunia yang ditekunia seolah tidak akan pernah mati dan kumpulkan harta seolah akan kekal selamanya.

Namun Al-Ghazali menganjurkan agar menghindari orang-orang yang mempunyai ambisi. Al-Ghazali menyarankan agar mendekatkan diri kepada orang-orang zuhud dan jadilah pemanis bagi yang melihat.

Al-Quran telah memberikan petunjuk bagaimana meraih kebahagiaan hidup. Seperti dalam Surah an-Nahl ayat 97:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Man ‘amila ṣāliḥam min żakarin au unṡā wa huwa mu'minun fa lanuḥyiyannahū ḥayātan ṭayyibah(tan), wa lanajziyannahum ajrahum bi'aḥsani mā kānū ya‘malūn(a).

Artinya: "Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik421) dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan."

Menurut Alquran Kemenag dijelaskan ayat ini menekankan bahwa laki-laki dan perempuan mendapat pahala yang sama dan bahwa amal kebajikan harus dilandasi iman. 

 

 

 

 

 

 
Berita Terpopuler