Mimpi Buruk Tadi Malam? Ternyata Ini Artinya Menurut Psikolog yang Pakar Tidur

Mimpi dapat mengonsolidasikan memori dan membantu kita memproses emosi.

ww.freepik.com
Terjaga dari mimpi buruk (Ilustrasi). Walaupun sering kali bersifat metaforis dan tidak meniru kehidupan nyata, mimpi tetap bermakna.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi baik dan mimpi buruk telah menjadi misteri yang memikat pikiran manusia selama berabad-abad. Entah itu tentang gigi tanggal atau menghadapi ancaman serius, pengalaman mimpi sering kali membingungkan dan menarik perhatian kita.

Namun, sekarang seorang pakar tidur terkemuka, profesor dari Laboratorium Tidur di Swansea University di Wales, Inggris, Mark Blagrove, memberikan pemahaman tentang alasan di balik pengalaman tidur yang begitu kuat. Menurut Blagrove, kompleksitas mimpi kita, dengan segala karakter, emosi, dan alur cerita yang terlibat, sebagian besar karena mereka dirancang untuk kita bagikan kepada orang lain.

Blagrove menjelaskan, walaupun sering kali bersifat metaforis dan tidak meniru kehidupan nyata, mimpi tetap bermakna dan terhubung dengan pengalaman dan emosi kita saat terjaga.

Baca Juga

"Mimpi tidak meniru kehidupan nyata, tetapi sering kali memberikan plot atau adegan yang berkaitan dengan kehidupan nyata seseorang," kata Blagrove, dilansir Daily Mail, Rabu (24/4/2024).

Blagrove mengatakan bahwa sebagian besar mimpi adalah simulasi dari ancaman yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mimpi memungkinkan kita untuk berlatih mengatasi ancaman ini, baik secara fisik maupun mental.

Bahkan, beberapa mimpi bisa menjadi sarana untuk memproses argumen dan mempertahankan harga diri kita. Namun, tidak semua ahli setuju dengan pandangan ini.

Beberapa percaya bahwa mimpi adalah fenomena epifenomenal yang terjadi begitu saja, tanpa tujuan tertentu. Namun, Blagrove menegaskan bahwa berbagi mimpi dengan orang lain adalah cara kita memperoleh manfaat dari pengalaman tidur kita. Hal ini dapat membantu kita memahami dan mengekspresikan diri secara lebih baik serta memperkuat ikatan sosial.

Eksperimen yang dipimpin oleh Blagrove menunjukkan bahwa mendengarkan dan menceritakan mimpi dapat meningkatkan empati, sehingga menyoroti potensi manfaat psikologis dari berbagi pengalaman tidur kita. Namun, tentu saja, manfaat ini hanya bisa dirasakan jika kita dapat mengingat mimpi tersebut.

Meskipun begitu, tidak semua tidur dan mimpi itu sama. Fase tidur REM, saat sebagian besar mimpi terjadi, dianggap sangat penting karena berperan dalam konsolidasi memori dan proses emosional. Namun, jika kita tetap tidur selama siklus ini, mimpi tampaknya 'menghilang' dan tidak memiliki efek yang bertahan lama.

Mimpi buruk juga merupakan bagian dari pengalaman tidur, dan bisa jadi lebih fungsional daripada yang kita kira. Beberapa ahli percaya bahwa mimpi buruk membantu kita mengatasi ketakutan dan ancaman, sementara yang lain menganggapnya sebagai kegagalan fungsi mimpi itu sendiri.

 
Berita Terpopuler