Sering Dikira Penyakit Keturunan, Sebetulnya Apa yang Membuat Anak Kena Diabetes Tipe 1?

Anak-anak sering tak terdeteksi diabetes dan dibawa ke UGD dalam keadaan tidak sadar.

www.freepik.com
Diabetes pada anak (ilustrasi). Diabetes tipe 1 terjadi karena autoimun, bukan faktor keturunan.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe 2 merupakan penyakit yang biasanya dialami oleh orang dewasa. Sementara itu, diabetes tipe 1 paling banyak terdeteksi pada anak usia balita hingga remaja.

Masyarakat awam pun banyak yang mengira diabetes tipe 1 merupakan penyakit keturunan. Diabetes melitus tipe 1 diyakini disebabkan oleh faktor keturunan yang diwariskan oleh orang tuanya.

Baca Juga

"Kalau (diabetes) tipe 1 itu kebanyakan bukan karena keturunan, tapi karena autoimun menyerang atau imunnya menyerang tubuhnya sendiri, sehingga terjadi kerusakan pada pankreas, dan kebutuhan insulin tidak terbentuk, sehingga fungsi insulinnya tidak ada," jelas dokter spesialis endokrinologi anak dari RSAB Harapan Kita, Jakarta, Aditya Suryansyah, dalam diskusi mengenai kesehatan anak dengan diabetes yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Dokter Adit menjelaskan diabetes tipe 1 biasanya dialami oleh anak pada usia 6-11 tahun. Penyakit datang dengan gangguan berupa gula darah yang dihasilkan dari makanan tidak dapat diolah tubuh untuk menjadi energi.

Kasus diabetes yang umumnya diturunkan oleh orang tua kepada anak, lanjut dr Adit, adalah diabetes tipe 2. Biasanya, penyakit ini didapatkan anak dari ibu yang melahirkan dalam keadaan memiliki diabetes.

"Biasanya, anaknya lahir dengan badan besar. Kemungkinan akan terjadi (diabetes pada anaknya) kalau dia pola hidupnya, berat badannya meningkat terus. Kemungkinan nanti akan terjadi diabetes tipe 2. Kalau (diabetes) tipe 1, biasanya autoimun, bisa terjadi kapan saja," ungkapnya.

Dokter Adit mengungkapkan ada beberapa indikasi anak dengan diabetes. Anak biasanya akan sering buang air kecil serta memiliki kondisi lapar dan haus yang berlebihan.

Terdapat beberapa ciri khusus yang menandakan adanya diabetes pada anak. Anak biasanya akan menunjukkan perilaku kembali mengompol meski sebelumnya sudah berhenti, sering mengantuk, lemas, dan tidak bertenaga, serta kondisi tubuh yang justru kurus dan terlihat seperti kurang nutrisi.

Untuk itu, dr Adit menganjurkan kepada orang tua untuk memeriksakan anaknya ke dokter bila menemui sejumlah gejala tersebut. Dengan begitu, anak dapat segera mendapatkan pertolongan dari diabetes yang dideritanya.

Dokter Adit mengungkapkan sejumlah kasus diabetes pada anak telat ditangani. Alhasil, kandungan gula darah yang tinggi pada anak memecah protein dan lemak, kemudian menghasilkan asam yang kuat berupa keton, yang dapat menyebabkan anak muntah dan tidak sadarkan diri atau ketoasidosis.

"Jangan sampai sudah yang namanya ketoasidosis diabetikum. Artinya, anak datang ke rumah sakit dengan tidak sadar, dengan sesak napas, itu sering terjadi yang kasus-kasus di Unit Gawat Darurat ya, anak-anak ternyata tidak dideteksi dia kena diabetes, itu yang menakutkan," ucap dr Aditya.

 
Berita Terpopuler