Keutamaan Bershalawat kepada Nabi Muhammad

Allah dan malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad.

Antara/Siswowidodo
Ilustrasi bershalawat.
Rep: mgrol151 Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam merupakan salah satu praktik penting dalam agama Islam yang memiliki banyak keutamaan dan manfaat. 

Baca Juga

Pentingnya bershalawat tidak hanya karena kewajiban yang diamanahkan oleh Allah SWT, tetapi juga karena tanda cinta, penghormatan, dan pengakuan atas keutamaan Nabi Muhammad sebagai utusan terakhir Allah SWT kepada umat manusia.

Umat Muslim harus mengetahui bahwa bershalawat merupakan salah satu perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran Surat Al-Ahzab ayat 56, yang berbunyi:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab: 56). 

Berikut keutamaan shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Pertama, ditinggikan derajatnya serta dihapus dosa-dosanya

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak). (HR an-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Hibban, dan al-Hakim). 

Kedua, mendapat syafaat pada hari kiamat

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَوْ سَأَلَ لِي الوَسِيْلَةَ حَقَّتْ عَلَيْهِ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ

Barangsiapa bershalawat kepadaku atau meminta agar aku mendapatkan wasilah, maka dia berhak mendapatkan syafaat pada hari kiamat nanti.

Ketiga, mendapat kesempatan untuk dekat dengan Nabi Muhammad ketika hari kiamat

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti. (HR. Baihaqi).

Begitupun dalam hadis Tirmidzi dijelaskan:

أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً

Orang yang paling berhak bersamaku pada Hari Kiamat ialah yang paling banyak bershalawat untukku. (HR. At-Tirmidzi).

Keempat, bershalawat sebagai bentuk rasa syukur karena dilahirkan sebagai umat Nabi Muhammad

Bershalawat kepada Nabi Muhammad bukan hanya sebuah kewajiban agama, tetapi juga merupakan sebuah tindakan syukur yang mendalam dari umat Islam atas nikmat yang besar, yaitu menjadi bagian dari umat beliau. 

Dilahirkan sebagai umat Muhammad adalah sebuah anugerah yang tidak ternilai, karena itu tanggung jawab untuk mengikuti ajaran-ajaran mulia dan teladan yang ditinggalkan oleh baginda Rasulullah.

 

Dengan bershalawat, umat Muslim mengungkapkan cinta, penghormatan, dan kekaguman mereka kepada Nabi Muhammad. Hal ini juga menjadi bentuk apresiasi atas perjuangan dan pengorbanan beliau dalam menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.

 
Berita Terpopuler