Puasa Sunnah Syawal 6 Hari, Apakah Harus Dilakukan Secara Berurutan atau Terpisah?

Puasa sunnah enam hari pada Syawal sangat dianjurkan

Dok Republika
Ilustrasi puasa Syawal. Puasa sunnah enam hari pada Syawal sangat dianjurkan
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Puasa enam hari Syawal merupakan salah satu sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Praktik puasa ini memiliki keutamaan tersendiri, dan seringkali menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Islam mengenai cara terbaik untuk menjalankannya.

Baca Juga

Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah puasa enam hari tersebut sebaiknya dilakukan secara berturut-turut atau dibagi dalam beberapa hari sepanjang bulan Syawal. 

Komisi Fatwa Akademi Riset Islam Al Azhar di Kairo, Mesir, memberikan penjelasan atas pertanyaan tersebut, sebagaimana dilansir laman Masrawy.

Pahala puasa sunnah ini sama dengan pahala berpuasa satu tahun tanpa henti. Nabi Muhammad SAW bersabda: 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعُهُ بِسِتٍّ مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh. (HR Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Sebagian ulama, termasuk Imam Syafi'i, berpendapat bahwa puasa Syawal disunnahkan untuk dilakukan tepat setelah hari raya Idul Fitri. Artinya, puasa Syawal itu langsung disambung sesudah hari raya Idul Fitri, yakni pada 2 Syawal.

Adapun soal apakah sebaiknya dilakukan secara berturut-turut atau memisahkan hari puasanya, Imam An Nawawi berpendapat bahwa disunnahkan melaksanakan puasa sebanyak 6 hari di bulan Syawal, dan melakukannya secara berturut-turut itu lebih baik. Hal ini tercantum dalam kitab Minhaj al Thalibin wa 'Umdah al-Muftin.

Sementara itu, Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa puasa sebanyak 6 hari di bulan Syawal lebih baik dilaksanakan secara terpisah-pisah, karena khawatir masyarakat awam akan mengira itu adalah bagian dari puasa yang dipaksakan. Pendapat tersebut ada dalam kitab Maraqi Al Falah bi Imdaad Al Fatah: Syarah Nur Al idah Wa Najat Al Arwah.

Berdasarkan hal tersebut, seorang Muslim boleh melaksanakan puasa 6 hari di bulan Syawal, baik dengan berturut-turut maupun terpisah. Komisi fatwa Al Azhar menekankan bahwa umat Islam dapat memilih antara menjalankan puasa enam hari secara berturut-turut setelah Idul Fitri atau membagi puasa tersebut selama bulan Syawal.

Kedua pilihan ini sama baiknya, dan umat Islam dapat memilih sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan masing-masing. Yang terpenting adalah niat untuk menjalankan sunnah Nabi Muhammad SAW dan memperkuat ibadah di bulan Syawal.

Hikmah..

 

Hikmah 

Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Latha'if al-Ma'arif, menjelaskan sejumlah hikmah puasa sunnah enam hari Syawal yaitu pertama, berpuasa enam hari pada bulan Syawal setelah Ramadhan akan menyempurnakan ganjaran berpuasa setahun penuh.

Kedua, puasa Syawal dan puasa Sya'ban seperti halnya shalat rawatib qabliyah (sebelum) dan bakdiyah (sesudah). Amal sunah seperti ini akan menyempurnakan kekurangan dan cacat yang ada dalam amal wajib. 

Setiap orang pasti memiliki kekurangan dalam amal wajib. Amal sunnahlah yang nanti akan menyempurnakannya.

Ketiga, membiasakan berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah tanda diterimanya amal puasa Ramadhan. Sebab, jika Allah SWT menerima amal seorang hamba maka Dia akan memberikan taufik pada amal saleh selanjutnya.

Keempat, karena Allah SWT telah memberi taufik dan menolong kita untuk melaksanakan puasa Ramadhan serta berjanji mengampuni dosa kita yang telah lalu, hendaklah kita mensyukuri hal itu dengan melaksanakan puasa setelah Ramadhan. 

Sebagaimana dilakukan para ulama salaf dahulu, setelah malam harinya melaksanakan shalat malam, siang harinya mereka berpuasa sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Syawal, selain merupakan bulan mulia karena ada Hari Raya Idul Fitri (tanggal 1 Syawal), juga bulan puasa mini. Kita dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari yang sejatinya merupakan lanjutan dari puasa besar sebelumnya. Hanya saja, hukumnya sunnah.

Serba-serbi Puasa Syawal - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler