Teman Non-Muslim Ucapkan Selamat Idul Ftiri, Begini Cara Menjawabnya Kata Mamah Dedeh

Muslim dilarang mengucapkan selamat terkait perayaan umat agama lain.

REPUBLIKA
Saling jabat tangan (ilustrasi). Tidak ada masalah apabila ada non-Muslim mengucapkan selamat Idul Fitri.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan masyarakat yang heterogen secara agama, penting menjunjung tinggi toleransi. Sering kali, ketika perayaan hari tertentu, setiap agama memiliki aturan tersendiri, termasuk dalam memberikan ucapan selamat.

Bagaimana jika kita mendapat ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dari kawan non-Muslim? Menurut pendakwah Mamah Dedeh, tidak ada masalah dengan hal itu.

"Boleh. Jangan repot. (Jawabnya) terima kasih saja, nggak ada larangan," kata Mamah Dedeh saat dihubungi Republika.co.id, Senin (8/4/2024).

Sebaliknya, menurut Mamah Dedeh, Muslim dilarang mengucapkan selamat terkait perayaan umat agama lain. Hanya saja, ada pengecualian, seperti yang sering kali dilakukan pejabat negara, untuk mengucapkan selamat atas perayaan hari raya di luar Islam.

"Tapi kalau kita tidak boleh ngucapin selamat Natal," kata Mamah Dedeh.

Menurut Mamah Dedeh, tidak ada masalah apabila ada non-Muslim mengucapkan "selamat Idul Fitri" kepada Muslim dan itu urusan yang bersangkutan. Mamah Dedeh merujuk Al-Quran Surat Al-Kafirun ayat 6.

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ

"Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku”. (Q.S Al-Kafirun:6).

Memah Dedeh juga menyinggung Al-Quran Surat Maryam ayat 33 terkait kelahiran Nabi Isa.

وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا
"Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali)."

Baca Juga

Tafsir dari ayat itu menunjukan Nabi Isa yang berdoa, "Keselamatan dan kesejahteraan semoga selalu dilimpahkan kepadaku. Semoga aku terhindar pula dari aib dan kekurangan, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali di Padang Mahsyar."

Selain itu, Mamah Dedeh menyebutkan dalil lain, seperti Al-Quran Surat Luqman ayat 15.

"Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi) pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan". (Q.S Luqman:15).

 
Berita Terpopuler