Bersiap Ingat Dosa-Dosa dan Merenung Kala Menyaksikan Siksa Kubur di Hari Lebaran

FILMUSIKU.com — Ketika mendengar sebuah film berjudul Siksa Kubur, bagi umat Islam, tentu yang terlintas adalah seberapa banyak dosa yang telah diperbuat di dunia. Tayang 11 April 2024, sutradara Joko Anwar mengajak masyarakat merenung di moment Lebaran.

“Dengan tayangnya film Siksa Kubur di momen Lebaran, semoga bisa memberikan bahan renungan bagi kita semua,” ungkap Joko dalam press screening film Siksa Kubur di XXI Epicentrum Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Siksa Kubur tidak hanya menyajikan adegan-adegan horor yang akan membuat penonton mengingat dosa dan berzikir di bioskop, tapi secara mendalam juga berbicara tentang apa yang sudah diperbuat di dalam hidup dan mempertanyakan diri sendiri tentang apa yang salah.

Dengan cerita luar biasa yang berfokus pada karakter dan ceritanya, membuat Siksa Kubur sebagai film horor yang merasuk jiwa dan menjadi pengingat pentingnya hadir untuk anggota keluarga.

“Selama ini mungkin saja kita menormalisasi dosa. Dengan menonton Siksa Kubur, kita diajak untuk me-reset lagi, mempertanyakan kembali, apakah benar kita beragama dan percaya dengan Tuhan, kalau masih menormalisasi dosa. Mari tanyakan pada diri kita masing-masing,” ungkap Joko lagi.

Film persembahan rumah produksi Come and See Pictures dari sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan, Siksa Kubur bukan sekadar film horor biasa. Siksa Kubur menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan akan mengingatkan manusia tentang pentingnya komunikasi, pengertian, dan kehangatan keluarga.

Setelah kedua orangtuanya jadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya dengan agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu, yakni mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata.

Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya. Film Siksa Kubur akan menghadirkan akting yang sempurna dari pemeran utama Faradina Mufti sebagai Sita dan Reza Rahadian sebagai Adil.

Ditambah jajaran ansambel yang mayoritas merupakan pemenang dan peraih nominasi Piala Citra FFI, serta para pendatang baru yang menjanjikan. Mereka di antaranya adalah Christine Hakim, Fachri Albar, Happy Salma, Slamet Rahardjo, Arswendy Bening Swara, Niniek L Karim, Jajang C Noer, Djenar Maesa Ayu, Putri Ayudya, Runny Rudiyanti, Haydar Salishz, Afrian Arisandy, Ramadhan Al Rasyid, Tony Merle, Mian Tiara, Henry Manampiring, Widuri Puteri, dan Muzakki Ramdhan.

“Selama Ramadhan, kita menahan hawa nafsu dan memerangi segala sesuatu yang membuat kita berdosa. Di hari kemenangan, mungkin kita lupa terhadap itu. Jadi Siksa Kubur berupaya untuk mengingatkan kembali,” kata Joko yang juga merupakan sutradara Pengabdi Setan.

Lewat konsep penceritaan yang tidak menggurui, Siksa Kubur juga bisa mengajak penonton setelahnya untuk berdiskusi dan ngobrol bersama keluarga. Nilai universalitas yang ada di film ini, juga membuat Siksa Kubur pun bisa dinikmati oleh seluruh kalangan penonton.

Pemeran Adil, Reza Rahadian, mengatakan alih-alih menjustifikasi penonton, cara bertutur film Siksa Kubur justru mengajak penonton untuk bertanya terhadap diri sendiri. Ia berharap setelah menonton Siksa Kubur para penonton juga bisa berefleksi bersama keluarga mereka.

“Film ini juga berbicara tentang kehilangan anggota keluarga yang sangat berarti. Ketika ditonton bersama keluarga saat Lebaran, semoga bisa menjadi momen reflektif bukan saja secara personal tapi bersama. Seperti apa yang sudah kita perbuat untuk orangtua, saudara, dan apa saja yang sudah kita lakukan selama ini. Jadi ini menjadi refleksi bagi bersama untuk keluarga,” ungkap Reza.