Jamaah Aolia di Gunungkidul Idul Fitri Lebih Awal, Mbah Benu Pesan Jaga Kerukunan

Tahun lalu pun jamaah Masjid Aolia melaksanakan sholat Idul Fitri lebih awal.

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jamaah Masjid Aolia melaksanakan sholat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (5/4/2024).
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Jamaah Aolia di Giriharjo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melaksanakan sholat Idul Fitri pada Jumat (5/4/2024). Sebagaimana tahun lalu, jamaah Aolia lebih awal menggelar sholat Id dibandingkan ketetapan dari pemerintah.

Baca Juga

Sholat Idul Fitri digelar di Masjid Aolia dan kediaman pimpinan atau imam jamaah Masjid Aolia, Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu, di Dusun Panggang III, Giriharjo. Mbah Benu mengatakan, pelaksanaan sholat Id berdasarkan atas keyakinannya, di mana akhir Ramadhan jatuh pada Kamis (4/4/2024) dan 1 Syawal pada Jumat ini.

Dalam momen Idul Fitri ini, Mbah Benu menyampaikan pesan kerukunan. “Saling rukun, jaga kesatuan dan persatuan dengan siapa saja. Jangan mudah menyalahkan dan membenarkan orang,” ujar dia.

Ihwal jamaah Aolia ini, Mbah Benu mengeklaim ada di sejumlah daerah, bukan hanya di Gunungkidul. Ia menyebut di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, bahkan ada jamaah Aolia di luar negeri.

Kepala Dusun Panggang III, Agung Setiawan, menyebut jamaah Aolia di daerahnya sudah ada sejak lama. Menurut dia, terdapat sekitar 190 kepala keluarga (KK), dari total 244 KK di daerahnya, yang merupakan jamaah Masjid Aolia.

“Hubungan dengan masyarakat sekitar baik. Kalau ada kegiatan di desa atau di wilayah sangat mendukung penuh Mbah Kiai, enggak pernah ada gesekan,” ujar dia.

 

 
Berita Terpopuler