Gerakan Boikot Produk Pro-Israel Jadi Berkah Bagi Investasi Halal 

Perang Israel di Gaza mengubah pola pikir investor.

muslimvillage.com
Boikot produk Israel (ilustrasi).
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Ekonomi halal kini mengalami perkembangan pesat. Permintaannya terus naik yang melahirkan kesempatan berinvestasi sesuai aturan syariat. Gerakan boikot produk pro-Israel terkait perang Israel di Gaza juga berimbas pada kian moncernya investasi halal. 

Baca Juga

Apa sebenarnya investasi halal itu? ‘’Investasi halal pada dasarnya mengelola uang dan keuangan Anda sesuai dengan keyakinan Anda,’’ ujar Omar Shaikh, direktur Islamic Finance Council UK seperti dilansir laman berita Aljazirah, Kamis (28/3/2024). 

Ekonomi halal global diperkirakan mencapai nilai pasar 7,7 triliun dolar AS pada 2025. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat yang dicapai pada 2015 yakni 3,2 triliun dolar AS, juga lebih tinggi dibandingkan tiga capaian 2021 yang mencapai 5,7 triliun dolar AS. 

Laporan Goldman Sachs yang dipublikasikan pada Desember 2022 memprediksi pada 2075 lima dari sepuluh kekuatan ekonomi dunia yaiyu India, Indonesia, Nigeria, Pakistan, dan Mesir kelak mempunyai populasi Muslim lebih dari 850 juta jiwa. 

Kian meningkatnya populasi Muslim maka semakin naik pula permintaan atas produk keuangan. 

Merujuk The State of the Global Islamic Economy Report 2023 yang dirilis oleh lembaga penelitian DinarStandard, sebanyak 25,9 miliar dolar AS diinvestasikan dalam jenis investasi syariah pada 2022-2023 atau tumbuh 128 persen year on year. 

‘’Secara umum, investasi halal naik. Semakin banyak orang terdidik dan sadar dampak dolar yang mereka miliki pada lansekap sosioekonomi global,’’ ujar Siddiq Farid, salah satu pendiri SmartCrowd, platform investasi real estate yang berbasis di Dubai. 

Dan akhir-akhir ini, kenaikan permintaan terhadap investasi halal mendapatkan dorongan tambahan, yaitu dari gerakan boikot konsumen terhadap merek-merek yang dianggap mendukung Israel dan perang Israel di Gaza. 

Perang yang menyebabkan 32 ribu orang lebih warga sipil Palestina meninggal dunia akibat serangan Israel di Gaza tersebut, ujar Farid, mengubah pola pikir investor. Membuat banyak orang kemudian menanamkan uangnya di investasi halal. 

‘’Investasi halal meningkat dan mengalami akselerasi lebih jauh dalam enam bulan terakhir, kebanyakan di antara generasi milenial dan mereka yang berusia di bawah 40 tahun,’’ kata Farid. Di masa lalu, tamba dia, orang-orang hanya mencari sesuatu yang halal. 

Artinya, sepanjang itu tidak haram maka diambil. Ini bagus. Namun sekarang, ungkap dia, ada kesadaran lebih di antara mereka yaitu tak hanya memilih yang halal tetapi pilihan halal ini dikaitkan dengan nilai dan keyakinan.

‘’Gerakan boikot membuat lebih banyak orang lebih sadar bahwa ada suatu produk yang mungkin halal tetapi mungkin sebenarnya tak dibutuhkan tetapi kemudian disangkutpautkan dengannya atau berinvestasi pada produk tersebut,’’ kata Farid. 

Boikot produk pro-Israel menjadi perlawanan masyarakat dunia terhadap Israel dan mereka yang mendukung operasi militer Israel di Gaza. Sejumlah negara Muslim melakukan boikot dan menggantinya dengan produk asal negara Muslim lain atau non-Barat. 

 

Namun akan berapa lama boikot bertahan? Di Oman, laporan laman berita  Middle East Eye (MEE) menyatakan, belum ada tanda gerakan boikot di negeri ini berakhir. Pergeseran pasar di Timur Tengah juga kentara tak seperti sebelum perang di Gaza, 7 Oktober 2023. 

 ‘’Ada suasana melawan semua yang dari Barat. Bahkan kebebasan dan demokrasi terlihat seperti kemunafikan. Orang bilang seharusnya tak percaya ide-ide ini,’’ungkap seorang sumber di pemerintahan Oman, seperti dilansir MEE, Sabtu (2/3/2024). 

Sebaliknya, Cina, Rusia, dan Brasil dikagumi secara luas atas sikap mereka menentang Barat dan mendukung Palestina. Di Oman, jika melihat merek Amerika cukup alasan bagi mereka untuk memboikotnya sebagai kemarahan atas dukungan AS pada Israel. 

Di sebuah gerak kopi Starbucks di mal Al Meera, Muscat seorang staf menuturkan,’’Tak banyak orang yang datang. Tak seperti sebelum perang di Gaza. Sebelumnya, hampir tak ada tempat duduk kosong,’’ katanya sambil menunjukkan kursi-kursi kosong.

Rekannya mengakui tetapi yakin pada akhirnya pelanggan akan kembali ngopi di gerai tersebut. ‘’Ini memang sepi tidak seperti sebelumnya tetapi sekarang ini sedikit demi sedikit mulai kembali. Sekarang warga Oman mulai kembali,’’ ujarnya. 

Di gerai KFC, sekitar pukul 17.00 waktu setempat hanya ada satu pelanggan. Yakni, pekerja minyak warga Irak Kurdi datang ke sana saat istirahat dari ladang minyak. Seorang staf mengakui hanya sedikit pelanggan yang datang sejak perang Gaza bermula.

Menurut McDonald’s perang ini benar-benar berdampak ke kinerja perusahaan pada kuartal keempat 2023 di pasar-pasar luar negeri. CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengungkapkan, yang paling terpukul adalah pasar di Timur Tengah.

Pasar lainnya negara Muslim seperti Indonesia dan Malaysia. Penjualan di Prancis juga turun. ’’Maka sepanjang perang ini masih berlangsung, kami tak bisa berharap melihat peningkatan signifikan (di pasar-pasar terebut),’’ katanya seperti dilansir Reuters, Selasa (6/2/2024).

Zacks Investment Management yang mengelola saham McDonald’s memikirkan pula akan seberapa panjang perang di Gaza . ‘’Dampak perang berkepanjangan akan menjadi perhatian terbesar kami,’’ kata Manajer Portofolio Zacks Investment Management Brian Mulberry.

Ia menyampaikan perkiraannya.’’Tampaknya, ini akan menjadi isu penting yang bisa bertahan hingga kuartal selanjutnya bahkan dua kuartal selanjutnya,’’ ujar Mulberry. Pekan lalu, Starbucks juga memangkas target penjualan gerai-gerai kopinya di Timur Tengah.

 
Berita Terpopuler