Nasdem: Ratu Wulla Dapat Penugasan Khusus dari Surya Paloh Usai Mundur dari Pencalegan

Ratu Wulla mendadak mundur dari pencalegan meski meraih suara terbanyak di dapil NTT.

Antara/Rio Feisal
Anggota KPU RI August Mellaz saat menerima surat pengunduran diri caleg DPR RI Partai Nasdem dari Dapil NTT II yang dibawa saksi Nasdem di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024).
Rep: Eva Rianti Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan caleg DPR RI dari Partai Nasdem nomor urut 5 di Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Ngadu Bonu Wulla mendapatkan tugas khusus dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Hal itu menanggapi soal pengunduran diri Ratu Wulla secara tiba-tiba, padahal ia mendapatkan suara tertinggi, termasuk mengalahkan mantan gubernur NTT, Victor Laiskodat.  

Baca Juga

"Setiap orang yang mengundurkan diri dari satu jabatan di Nasdem, tradisi Nasdem, kemudian dapat kedudukan tugas khusus," kata Hermawi di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (15/3/2024). 

Namun, Hermawi enggan mengungkapkan secara detail bentuk konkrit tugas khusus itu. Berdasarkan penuturannya, tugas khusus itu justru diberikan setelah Ratu Wulla secara pribadi menyampaikan undur diri. 

"(Ratu Wulla) membawa surat, mengatakan kepada kita, kepada ketua umum, 'saya mengundurkan diri dari daftar calon ini', setelah itu makanya dapat tugas khusus. Tugasnya apa saya enggak tahu. Tugas khusus itu biasanya personel," tuturnya. 

Sebelumnya diketahui, KPU RI menerima surat pengunduran diri caleg DPR RI dari Partai Nasdem nomor urut 5 di Daerah Pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur II, yakni Ratu Ngadu Bonu Wulla, Selasa (12/3/2024). Saksi dari Nasdem menyatakan bahwa surat pengunduran diri tersebut merupakan surat dari Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. 

Hanya saja, tidak dijelaskan mengapa caleg suara tertinggi malah mundur, dan disampaikan ke KPU saat proses rekapitulasi nasional.

"Saya ingin menyampaikan ada surat dari Ketua Umum Partai Nasdem pada KPU dan juga nanti ditembuskan kepada Bawaslu RI terkait dengan pengunduran diri calon anggota legislatif nomor urut 5 di NTT II," ujar saksi tersebut. 

 

Saksi dari Partai NasDem menjelaskan alasan pengunduran diri Ratu Ngadu Bonu Wulla adalah sesuai dengan kehendak yang bersangkutan. "Alasan pengunduran diri sesuai dengan kehendak yang bersangkutan dan di atas meterai. Dan untuk itu karena suratnya ke KPU RI, saya tidak berhak untuk membacakan, dan lampirannya juga ada di dalamnya," katanya.

Berdasarkan rekapitulasi yang disahkan KPU RI, Ratu Ngadu Bonu Wulla yang merupakan legislator DPR RI periode 2019-2024 meraih 76.331 suara. Anggota Komisi IX DPR RI tersebut memperoleh suara terbanyak dibandingkan enam calon lainnya dari Partai Nasdem di Dapil NTT II.

Ratu Ngadu mengalahkan caleg nomor urut 1 yang juga gubernur NTT periode 2018-2023 Victor Bungtilu Laiskodat. Laiskodat mendapatkan 65.359 suara. Secara keseluruhan, Nasdem dan calegnya mendapatkan 207.732 suara dari Dapil NTT II. Adapun hanya 10.831 orang yang memilih Nasdem, sisanya terbagi untuk enam caleg.

Dengan total sebanyak itu maka Nasdem mengirimkan satu caleg ke Senayan. Entah mengapa tiba-tiba Ratu Ngadu mundur dan akan digantikan Laiskodat, yang merupakan orang dekat Surya Paloh.

 

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi adanya kesepakatan politik dalam kasus pengunduran diri caleg DPR RI dari Partai Nasdem nomor urut 5 di Dapil Nusa Tenggara Timur (NTT) II, Ratu Ngadu Bonu Wulla. Prediksinya, di balik pengunduran diri itu, Ratu Wulla akan dijagokan maju di Pilgub NTT.

Sementara, kader Nasdem lain, sosok caleg nomor urut 1 yang merupakan eks Gubernur NTT periode 2018—2023 Victor Bungtilu Laiskodat yang memperoleh suara di bawah Ratu Wulla akan naik dan melanggeng ke Senayan.

“Mundurnya Ratu itu dugaan saya dia akan maju menjadi calon gubernur dari Nasdem, sedangkan Victor Laiskodat posisinya sebagai anggota DPR. Jadi, ganti posisi,” kata Pangi kepada Republika, Kamis (14/3/2024).

Pangi meyakini Ratu Wulla tidak mungkin ‘hilang’ begitu saja dengan meninggalkan raihan suara yang begitu banyak dari rakyat NTT dapil II. Artinya, ada suatu pembicaraan dan kesepakatan politik antara dirinya dengan partai. 

“Tidak ada mundur tanpa ada kepentingan. Jadi saya mencermati mundurnya Ratu ada kemungkinan karena dia akan di-plot atau dimajukan oleh Nasdem sebagai calon gubernur apalagi suara terbanyak di NTT,” jelasnya.

Menurut analisisnya, pengunduran diri Ratu Wulla ini kemudian menjadi salah satu cara untuk semakin membuat masyarakat mengenal sosok Ratu. Itulah yang dinamakan strategi politik. Dan Pangi menilai perjanjian politik dengan ragam bentuk adalah hal biasa dalam dunia politik.

“Apa yang dilakukan Nasdem ini bagian saja dari awalan supaya mungkin Ratu akan mulai dibicarakan orang, santer menjadi perbincangan publik ‘suara terbanyak mundur’ gitu, tiba-tiba eks Gubenur NTT Victor Laiskodat bisa naik menggantikan dia sebagai anggota DPR,” ujarnya.

Mengapa Caleg Harus Diawasi? - (Republika)

 

 
Berita Terpopuler