Pasien TB Tetap Harus Minum Obat Saat Ramadhan

Pasien TB perlu cukup minum, apalagi bila ada keluhan batuk.

ANTARA FOTO/Yudi
Warga melakukan rontgen toraks paru saat pelaksanaan layanan keliling deteksi tuberkulosis (TBC) di UPT Pukesmas Belawan, Medan, Sumatera Utara, Jumat (1/12/2023). Pemerintah Kota Medan bekerja sama dengan rumah sakit daerah setempat menggelar layanan keliling deteksi TBC gratis bagi warga Kota Medan dengan tujuan siaga terhadap penyakit menular seperti TB dan HIV.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasien tuberkulosis (TB) tetap harus minum obat saat bulan Ramadhan. Mereka dapat melakukannya pada malam hari sebelum tidur.

"Ingat, jangan sampai obat TB terputus karena akan ada dua akibatnya, yakni penyakitnya tidak akan sembuh dan mungkin dapat terjadi resistensi, bahkan bisa saja bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik," kata Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Tjandra Yoga Aditama, saat dihubungi, Kamis (14/3/2024).

Lalu, terkait kiat berpuasa bagi pasien TB, Prof Tjandra mengingatkan pentingnya pasien, seperti halnya masyarakat umum, untuk menjaga asupan bergizi saat berbuka puasa dan sahur.

"Ini bagus untuk TB dan juga untuk kesehatan secara umun, jadi jagalah menu buka puasa dan juga sahur, serta kalau ada makanan lain sesudah Tarawih misalnya," tutur Prof Tjandra yang juga direktur Pascasarjana Universitas Yarsi itu.

Selain itu, lanjut Prof Tjandra, pasien juga perlu menjaga kecukupan asupan minum, yakni delapan gelas sejak berbuka puasa sampai sahur. Ini penting bagi kesehatan mereka, apalagi bila ada keluhan batuk.

Prof Tjandra juga menyarankan pasien segera berkonsultasi dengan petugas kesehatan apabila mengalami keluhan tertentu sehubungan dengan penyakit TB-nya.

Baca Juga

Prof Tjandra saat ini menjadi salah satu perwakilan Indonesia yang menghadiri pertemuan regional tuberkulosis di Manila. Dalam pertemuan yang membahas upaya regional Asia untuk memperkuat pengendalian TB.

Berdasarkan Global TB Report tahun 2021, diperkirakan terdapat ada 824 ribu kasus TB di Indonesia. Sementara itu, pasien yang ditemukan, diobati, dan dilaporkan ke dalam sistem informasi nasional sekitar 393.323 (48 persen).

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan TB masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia dan global. Penyakit ini menjadi satu dari 10 penyebab utama kematian dunia.

Indonesia adalah negara dengan beban TB peringkat ke-3 tertinggi setelah India dan China. Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi TB pada tahun 2030 dengan target angka insiden 65 per 100 ribu penduduk dengan angka kematian 6 per 100 ribu penduduk.

 
Berita Terpopuler