Tujuh Kiat Berpuasa Ramadhan Sehat Ala Ahli Gizi

Kurma adalah sumber gula terbaik untuk memulihkan tenaga usai berpuasa.

EPA-EFE/MAST IRHAM
Muslim membatalkan puasa mereka di Masjid Istiqlal saat Ramadan (ilustrasi).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berpuasa Ramadhan, banyak Muslim yang tetap harus beraktivitas seperti biasa. Karena itulah, penerapan pola makan yang seimbang menjadi salah satu kunci penting agar tubuh tetap sehat di bulan suci ini.

Baca Juga

Ahli gizi Rahaf Al Bochi menyatakan bahwa setidaknya ada tujuh hal yang perlu dilakukan oleh Muslim agar dapat menjalani ibadah puasa Ramadhan secara sehat.

Berikut ini adalah ketujuh hal tersebut, seperti dilansir CNN pada Senin (11/3/2024).

1. Tak melewatkan sahur

Al Bochi mengatakan, sahur adalah waktu makan pertama bagi Muslim yang menjalani puasa. Menurut Al Bochi, sahur memiliki fungsi yang mirip seperti sarapan, hanya waktunya saja yang sedikit berbeda.

"Anda harus pastikan tak melewatkan (sahur)," jelas Al Bochi.

2. Kombinasikan kurma untuk berbuka

Mengacu pada sunnah Rasulullah, Al Bochi mengatakan menu terbaik untuk membatalkan puasa setelah adzan Maghrib adalah beberapa butir kurma dan air putih. Al Bochi menyatakan bahwa kurma adalah sumber gula yang baik untuk membuat tubuh kembali bertenaga setelah berpuasa.

"Kurma juga memiliki serat, dan ketika Anda kombinasikan dengan sumber protein seperti kacang-kacangan, itu bisa mencegah lonjakan gula darah yang tinggi," tukas Al Bochi.

Beragam jenis kacang, mulai dari almond hingga kenari, bisa dikombinasikan dengan kurma. Bahkan selai kacang juga bisa menjadi salah satu opsi yang baik untuk dikombinasikan dengan kurma.

Meski bergizi, Al Bochi mengingatkan agar Muslim tidak menyantap terlalu banyak kurma saat membatalkan puasa. Selain itu, Al Bochi merekomendasikan agar Muslim tidak langsung makan besar setelah membatalkan puasa.

"Ambil jeda sebentar untuk sholat dan setelah itu baru makan," timpal Al Bochi.

3. Menu seimbang

Baik saat sahur maupun berbuka, Muslim sangat dianjurkan untuk menyantap menu makanan yang seimbang dan beragam. Menu makan ini sebaiknya terdiri dari karbohidrat kompleks dan kaya serat, protein, serta lemak sehat dan sayuran.

Untuk mempermudah, gunakan anjuran Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan RI. Berdasarkan anjuran tersebut, setengah sisi piring sebaiknya diisi dengan dua pertiga sayuran tak berpati dan sepertiganya diisi dengan buah. Sedangkan sisi piring lainnya sebaiknya diisi dengan dua pertiga makanan pokok (karbohidrat kompleks) dan sepertiga sisanya lauk pauk (protein).

Muslim diimbau mengonsumsi cukup....

 

4. Cukupi protein saat sahur

Muslim sebaiknya mengonsumsi cukup protein dan lemak sehat ketika sahur. Jenis makanan seperti ini lebih lama dicerna oleh tubuh sehingga dapat memberikan rasa kenyang serta energi yang lebih lama. Beberapa contoh menu sahur yang tinggi protein dan lemak sehat adalah roti panggang isi alpukat dan telur, overnight oat, atau waffle protein berisi kacang polong dan telur.

5. Membatasi jenis makanan tertentu

Secara umum, tak ada jenis makanan yang benar-benar harus dijauhi saat berpuasa Ramadhan. Meski begitu, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi, yaitu minuman bergula dan makanan yang digoreng. Al Bochi menyadari bahwa makanan yang digoreng merupakan salah satu menu berbuka puasa populer. Oleh karena itu, jenis makanan ini boleh tetap dikonsumsi selama tak berlebihan.

6. Cukupi hidrasi

Selain memerhatikan asupan makanan, penting juga untuk menjaga hidrasi yang cukup selama berpuasa. Muslim bisa memenuhi kebutuhan cairan mereka di jam-jam tidak berpuasa, yaitu mulai dari waktu berbuka puasa hingga sahur.

7. Kurangi kopi

 

Bagi Muslim yang suka minum kopi dalam keseharian, berhenti minum kopi secara tiba-tiba saat puasa Ramadhan bisa memunculkan gejala tak nyaman seperti sakit kepala. Oleh karena itu, Muslim yang hobi minum kopi boleh tetap menikmati kopi namun dalam jumlah yang dibatasi. Biasanya, Muslim menikmati kopi ketika sahur.

 
Berita Terpopuler