Tertawa Saat Bawa Jenazah Indriana, Polisi Cek Kejiwaan Caleg DPR RI

Kedua pelaku DP dan DA tertawa saat membawa jenazah korban di mobil bagian belakang

Dok Republika
Polda Jabar menggelar ekspos kasus pembunuhan seorang perempuan Indriana dengan tersangka tiga orang di Mapolda Jabar, Senin (4/3/2024). Motif pembunuhan dilakukan karena cinta segitiga.
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat (Jabar) akan memeriksa kejiwaan dari caleg DPR RI berinisial DP dan kekasihnya DA yang diduga dalang pembunuhan berencana terhadap Indriana. Korban ditemukan membusuk dengan terbungkus selimut di wilayah Kota Banjar tanggal 25 Februari lalu.

Baca Juga

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan membenarkan video yang beredar tentang kedua pelaku DP dan DA tertawa saat membawa jenazah korban di mobil bagian belakang. Ia mengaku saat ini masih melakukan pendalaman dengan menggunakan perangkat digital forensik. "Ya dari video yang beredar dan telah dikonfirmasi kepada tersangka benar," ujar Surawan, Jumat (8/3/2024).

Ia menuturkan saat ini sedang melakukan pendekatan digital forensik untuk menganalisis para tersangka di video tersebut. Namun dipastikan bahwa keduanya tersangka yang telah melaksanakan pembunuhan. "Kita akan cek, kenapa terjadi seperti itu (tertawa tanpa beban) kita akan lakukan pemeriksaan kejiwaan," kata dia.

Surawan mengatakan mereka membawa jenazah korban untuk dibuang serta menjemput MR. Ia menambahkan pihaknya sudah mendapatkan gambaran utuh saat rekontruksi di Bogor. "Intinya pada saat rekontruksi sudah mendapatkan gambaran utuh peristiwa terjadi mulai rencana sampai pelaksanaan eksekusi," kata dia.

Seusai melakukan eksekusi, Surawan menyebut para tersangka berusaha agar orang tua korban tidak curiga dengan mengabarkan korban akan mengirim makanan ke orang tua. Pengiriman makanan dilakukan oleh DP setelah mendapatkan kode dari DA.

Setelah peristiwa itu, pihaknya berhasil melacak pelaku dari informasi orang tua bahwa korban pergi dengan kekasihnya. Setelah eksekusi, ia mengatakan handphone korban masih aktif mengirim pesan kepada orang tuanya. "Setelah dikonfirmasi telepon tidak pernah diangkat, orang tua curiga dan menjadi bahan kita melacak para pelaku," katanya.

 

 
Berita Terpopuler