Long Weekend Ini Mau Pergi Berlibur, Usia Berapa Bayi Boleh Diajak Naik Pesawat?

Aturan bayi dalam penerbangan telah disebutkan oleh IATA.

Shutterstock
Bayi menangis di pesawat. Konsultasikan dengan dokter anak sebelum mengajak bayi melakukan perjalanan dengan pesawat.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang long weekend, sebagian keluarga bersiap untuk pergi berlibur. Bagi keluarga muda yang baru dikaruniai keturunan, kapan waktu yang aman untuk membawa bayi naik pesawat terbang?

"Bayi bisa naik pesawat setelah umur 48 jam, tetapi lebih baik lewat tujuh hari," jelas dokter spesialis anak Martinus M Leman.

Catatannya, bayi harus dalam kondisi sehat. Bayi dapat diajak bepergian dengan pesawat selama tidak ada penyakit bawaan seperti jantung.

"Kalau ada penyakit jantung harus siap dengan suplementasi oksigen," kata Martinus dalam simposium Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diikuti secara daring di Jakarta beberapa waktu lalu.

Martinus menjelaskan peraturan tersebut sebetulnya telah disebutkan pada Asosiasi Perjalanan Udara Internasional atau International Air Travel Association (IATA). Namun, ia mengingatkan kepada orang tua untuk tetap meningkatkan kesadaran dengan berkonsultasi dengan dokter anak sebelum mengajak bayi melakukan perjalanan dengan pesawat.

Baca Juga

 

"Perlu konsultasi dengan dokter anak sebelum terbang, selain itu juga konsultasi dengan maskapai untuk menyediakan oksigen tambahan," ucapnya.

Martinus mengatakan anak perlu mendapatkan perhatian khusus saat akan diajak berpergian. Sebagian orang tua tentu sudah merencanakan perjalanan yang melibatkan anak-anak.

 

"Anak-anak berkebutuhan khusus, misalnya, hiperaktif dan cenderung memiliki gangguan mental, sehingga bisa menimbulkan kegaduhan. Keluarga harus menyiapkan obat-obatan supaya lebih tenang dan berkonsultasi dengan maskapai," tuturnya.

 

Tak hanya perjalanan dengan pesawat, Martinus juga mengemukakan bahwa dalam perjalanan dengan transportasi apapun, obat-obatan anak juga mesti dijaga. Apalagi, jika anak memiliki penyakit bawaan.

 

"Kalau (anak) punya penyakit bawaan, misalnya asma atau epilepsi, jangan sampai kurang obatnya. Kalau ada kegawatdarutatan juga bagaimana nanti mencari obatnya, ada berapa banyak jumlah obat yang mesti dibawa, kapan menggunakan dan ketersediaannya bagaimana," kata Martinus.

 
Berita Terpopuler