Prabowo ke Pendukung: Waspada, Ada yang Mau Merusak Surat Suara

Prabowo mengaku mendapat informasi ada pihak-pihak yang ingin merusak surat suara.

Republika/ Febryan A
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat menghadiri acara deklarasi dukungan di Lapangan Desa Rawalele, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta pendukungnya waspada saat hari pencoblosan Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang. Sebab, Prabowo mengaku mendapat informasi ada pihak-pihak yang ingin merusak surat suara.

Baca Juga

"Kita harus waspada, karena kita dapat laporan ada niat-niat tidak baik dari kalangan tertentu, mereka katanya mau merusak surat suara kalian," kata Prabowo saat berpidato di hadapan ribuan pendukungnya dalam acara deklarasi dan kampanye akbar di Lapangan Desa Rawalele, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).

Prabowo meminta para pendukungnya untuk mengecek secara teliti ada atau tidak kerusakan pada surat suara yang diterima di tempat pemungutan suara (TPS). Surat suara rusak diketahui tidak dihitung saat penghitungan suara.

"Jadi hati-hati, hati-hati, periksa surat suara dan awasi semua petugas. Jangan sampai ada surat suara yang dirusak," kata Menteri Pertahanan itu.

Di sisi lain, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, pihak-pihak yang merusak surat suara berarti mengkhianati rakyat. "Itu berarti berkhianat kepada rakyat Indonesia, itu menyakiti hati rakyat Indonesia," ucapnya.

Dalam acara tersebut, Prabowo melakukan simulasi pencoblosan surat suara dari atas panggung. Dia menusuk spanduk menyerupai surat suara di bagian pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Di sana, Prabowo juga menerima deklarasi dukungan dari sahabat Bang Ara dan relawan Jaringan Inisiatif Masyarakat (Jimat) 02. Prabowo tampak didampingi oleh Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil; mantan politikus PDIP Maruarar Sirait alias Ara; dan eks Bupati Subang Ruhimat atau Kang Jimat yang juga mantan kader PDIP.

 

 
Berita Terpopuler