Ini Angka Elektabilitas Parpol Berdasarkan Survei Terbaru LSI

Gerindra dan PDIP berselisih tipis di puncak survei LSI.

Republika/Thoudy Badai
Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta tim marching band menggelar defile kirab bendera peserta Pemilu 2024 dari Jalan imam Bonjol menuju gedung KPU, Jakarta, Senin (27/11/2023). Kirab 18 bendera parpol peserta Pemilu 2024 tersebut dilakukan dalam rangkaian acara Deklarasi Kampanye Pemilu Damai sebagai upaya mensosialisasikan partai politik peserta Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Selain itu kirab tersebut mendapatkan rekor Muri karena merupakan kirab bendera peserta pemilu secara estafet melalui daerah terbanyak.
Rep: Eva Rianti Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru mengenai tingkat elektabilitas partai politik dalam pemilu 2024. Hasilnya menunjukkan, Partai Gerindra dan PDIP berada di posisi unggul, disusul Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Baca Juga

“Untuk parpol terlihat kompetisinya sengit antara PDIP incumbent pemenang dengan Partai Gerindra yang tampak mulai merangsek naik, menyaingi atau membayangi PDIP sebagai pemenang,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, dikutip dari Youtube resmi LSI, Sabtu (20/1/2024).

Djayadi mengungkapkan berdasarkan hasil survei kali ini, pihaknya tidak mengetahui persisnya ranking 1 ataupun ranking 2 antara Partai Gerindra dan PDIP karena selisih angkanya tipis.

“Partai Gerindra di posisi 20,8 persen, PDIP berada pada posisi 20,4 persen, jadi nomor 1 dan nomor 2 sebenernya kita tidak tahu karena selisihnya tidak signifikan secara statistik,” jelasnya.

Setelah Partai Gerindra dan PDIP, selanjutnya adalah Partai Golkar. Partai bergambar beringin itu mendapatkan angka elektabilitas sebesar 11,5 persen. Disusul oleh PKB di angka 9 persen.

Setelah itu Partai Keadilan Sejahtera 6,1 persen, Partai Nasdem 5,6 persen, dan Partai Demokrat 4,8 persen, serta Partai Amanat Nasional (PAN) 4,7 persen. Selebihnya adalah partai-partai dengan tingkat elektabilitas di bawah ambang batas atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.

“Yang masih belum menentukan pilihan ada sekitar 10 persen atau belum mau menjawab ketika disurvei,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Djayadi menerangkan adanya hal menarik dalam survei terbaru tersebut. Yakni hampir semua partai yang berada di parlemen (DPR RI) telah melewati ambang batas parliamentary threshold.

“Partai Gerindra, PDIP, Golkar, PKB, PKS, Nasdem, Demokrat, PAN, itu semua sudah melewati angka 4 persen, jadi punya peluang yang sangat terbuka partai-partai ini akan kembali masuk di parlemen di tingkat nasional,” ungkapnya.

Sementara itu, Djayadi mengatakan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan salah satu partai yang perlu upaya lebih keras karena tingkat elektabilitasnya hanya di angka 2,3 persen.

“Yang masih harus berjuang keras partai parlemen yaitu PPP. Karena posisinya masih di angka 2 persen, dan itu disaingi oleh PSI, Partai Solidaritas Indonesia yang juga berada pada posisi angka 2 persen,” kata Djayadi.

Mengenai kemungkinan PPP atau PSI, atau kedua-duanya masuk parlemen pada pemilu 2024, hal itu kata Djayadi, akan tergantung pada dinamika perkembangan hingga hari pencoblosan pada 14 Februari 2024.

“Pasti dinamikanya sangat tinggi. Dan angka 10 persen yang belum menjawab dalam survei ini menjadi sangat penting dalam hal ini,” tuturnya. 

 

 
Berita Terpopuler