Sambut Pilpres 2024, Mahfud MD Singgung Perang Badar

Mengapa orang yang kecil selalu menang kalau melawan kedzaliman dan kecurangan?

Republika/Thoudy Badai
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD menyapa relawan saat menghadiri acara deklarasi dukungan di Lapangan Jalan Akses Rusun, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (6/1/2024).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menyampaikan pidatonya dalam Doa Awal Tahun Forum Betawi Rempug (FBR) dan Ikatan Keluarga Madura (Ikama). Dia menyinggung Perang Badar yang terjadi pada era Nabi Muhammad SAW.

Kala itu, umat Islam yang sedang hijrah dan jumlahnya sedikit bisa mengalahkan pasukan lawan dari kaum Quraisy yang lebih banyak. "Orang yang dianggap sedikit, 300 orang, mampu mengalahkan 1.100 orang," ujar Mahfud lewat keterangannya di Jakarta dikutip Senin (8/1/2024).

Baca Juga

Sepanjang perjalanan umat manusia, menurut Mahfud, banyak pula kisah kelompok orang yang dianggap kecil. Namun, faktanya mereka mampu mengalahkan lawannya yang jauh lebih besar. Hal itu terjadi karena izin Allah SWT.

"Mengapa orang yang dianggap kecil selalu menang kalau melawan kedzaliman dan kecurangan? Karena orang yang jumlahnya dianggap kecil sebenarnya pengikutnya banyak, cuma mereka jauh, tidak ada yang mengongkosi, tidak dipancing dengan sembako," ujar Mahfud yang menjabat menko polhukam tersebut.

Saat ini, kata dia, sabar menjadi kata kunci kemenangan. Pasalnya, Allah SWT akan senantiasa bersama orang-orang yang sabar. Karena itu, Mahfud mengajak pendukungnya untuk selalu bersabar menghadapi tantangan.

"Allah SWT akan selalu membersamai dan membantu orang yang sabar. Sabar itu artinya tangguh, tangguh, berani melakukan apa yang sulit-sulit demi memenangkan satu perjuangan, itulah yang harus kita lakukan sekarang," ujar Mahfud.

Adapun Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 merupakan waktu yang tepat bagi rakyat untuk memperbaiki Indonesia dengan cara memilih pemimpin. Untuk menentukan pilihan, Mahfud mengimbau untuk tidak menjual harga diri.

Dia menyebut, sekali pun ada godaan berupa sembako, uang, dan lain-lain, hal itu semua tidak perlu mempengaruhi pilihan masyarakat. Baginya masyarakat harus teguh atas pilihannya sesuai hati nuraninya.

"Pilihlah yang terbaik. Saudara bisa banyak konsultasi, ke Imam Besar FBR Kiai Lutfi Hakim, tokoh-tokoh Madura, Dayak, Tapanuli, ini bersama di sini karena punya kesamaan visi-misi untuk memperbaiki Indonesia," ujar Mahfud.

 
Berita Terpopuler