Taksi Terbang Hadir pada 2024, Jadi Kendaraan Masa Depan?

Ujicoba versi simulasi eVTOL Joby Aviation dilakukan pada September

EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Taksi drone V-Speeder, yang dibuat oleh HER Korea Selatan, terbang di acara demonstrasi Mobilitas Udara Perkotaan (UAM) Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi, di kota Kimpo di Gyeonggi-do, Korea Selatan, 23 November 2022. Taksi drone diharapkan akan dikomersialkan pada tahun 2025.
Rep: Santi Sopia Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi terus berkembang, tidak terkecuali untuk jenis kendaraan umat manusia. Pada 2024, dikabarkan akan hadir taksi yang bisa terbang di udara selayaknya pesawat.

Baca Juga

Taksi terbang ini sekilas seperti helikopter pada awalnya, ketika baling-balingnya mulai berputar. Namun tidak seperti bilah panjang pada helikopter, alat transportasi ini terlihat seperti pesawat terbang tetapi mengarah lurus ke atas. 

Ujicoba versi simulasi eVTOL Joby Aviation, diucapkan “ee-vee-toll” atau istilah untuk pesawat lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan tenaga listrik itu juga telah dilakukan di Marina, California, AS pada September lalu. Taksi udara ini beroperasi dengan baterai.

Dilabeli mobil terbang, jenis pesawat sipil baru ini mungkin akan segera menjadi cara manusia bepergian. 

Simulasi dilakukan di fasilitas perakitan dan pengujian pesawat Joby di pangkalan udara Angkatan Darat yang dinonaktifkan di Marina. Ada pesawat listrik asli Joby menunggu di landasan. Ini adalah salah satu taksi udara dan mobil terbang baru yang bertujuan untuk membuat lalu lintas terestrial menjadi usang dalam 20 tahun ke depan. 

"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, salah satunya akan menerbangkan penumpang melintasi Paris musim panas ini. Dan sekitar tahun depan, layanan taksi udara-listrik pertama akan mulai meningkat di Amerika Serikat," demikian laporan dikutip dari laman Rolling Stone, Selasa (26/12/2023).

Para pemimpin industri mengeklaim bisa membawa penumpang untuk melakukan perjalanan cepat melintasi udara paling cepat 10 menit atau kurang dan sejauh 100 mil atau lebih. Perjalanan ini akan meninggalkan lalu lintas di bawah dan membawa orang berkeliling dengan lebih aman dibandingkan mobil dengan kecepatan pesawat kecil.

Penerbangan taksi udara, menurut mereka, pada akhirnya tidak akan lebih mahal dibandingkan naik Uber. Pendiri Joby, JoeBen Bevirt, yakin sedang mendekati era baru di mana manusia akan mulai memarkir mobil terbang di garasinya.

“Langkah pertama adalah layanan taksi udara. Tetapi impian saya adalah mencapai suatu saat ketika bergerak di udara menjadi hal yang lumrah seperti bepergian dengan mobil, [dan] penerbangan akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," kata Bevirt. 

Lebih dari 200 perusahaan merancang taksi udara dan mobil terbang, meskipun hingga saat ini hanya segelintir perusahaan yang telah menerbangkannya. Pesaing Joby Archer Aviation telah mengumumkan tujuannya untuk memulai layanan taksi udara dengan mitranya United Airlines dari Manhattan ke bandara Newark di New Jersey dan dari pusat kota Chicago ke O'Hare tahun depan. 

Namun ada kekhawatiran, mangingat pesawat kecil dan helikopter terlalu sering mengalami kecelakaan. Sebut saja insiden kecelakaan helikopter yang dialami Kobe Bryant. 

 

Baterai yang terlalu panas bisa membuat helikopter meledak. Akankah inovasi taksi terbang jadi solusi aman dan terjangkau?

Hal itu kemungkinan bisa terjawab segera. Musim panas ini, pelanggan berbayar pertama akan menaiki eVTOL penumpang tunggal, 18 baling-baling milik perusahaan Jerman, Volocopter, dari Bandara Charles de Gaulle ke pusat kota Paris atau ke Versailles. Perusahaan-perusahaan taksi udara Cina telah mengalami kemajuan lebih cepat bahkan dibandingkan perusahaan-perusahaan Amerika dan Eropa.  

Masa depan taksi terbang mungkin akan dimulai dengan perjalanan ke bandara-bandara metropolitan utama. 

Sebab infrastrukturnya sudah tersedia, seperti landasan helikopter untuk lepas landas, mendarat, dan mengisi baterai dengan cepat. Eve Air Mobility, yang didirikan oleh pembuat jet Brasil Embraer, memproyeksikan bahwa 245 taksi udara listriknya akan terbang di atas pegunungan Rio de Janeiro yang sangat padat pada tahun 2035. Itu bisa membawa 4,5 juta penumpang setiap tahunnya.

Pada November, taksi udara Volocopter dan Joby bergantian melayang di atas East River ketika Wali Kota New York Eric Adams mengumumkan rencana Heliport Pusat Kota Manhattan menjadi heliport pertama yang mendukung penerbangan listrik.

“Saya sangat gembira dengan momen ini. Dalam hidup kita, banyak dari Anda akan memiliki helikopter listrik pribadi. Ini sungguh sulit dipercaya," kata Adams. Santi Sopia

 

 

 
Berita Terpopuler