Kapal Kargo Berbendera Liberia Terbakar Dihantam Proyektil di Laut Merah

Satu kontainer jatuh ke laut akibat benturan tersebut.

EPA-EFE/HOUTHIS MEDIA CENTER
Foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi menunjukkan pejuang Houthi mengendarai perahu mengelilingi kapal kargo Galaxy Leader sambil merebutnya di Laut Merah lepas pantai Hodeidah, (20/11/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, LAUT MERAH -- Sebuah kapal kargo berbendera Liberia bernama Al Jasrah terbakar di Laut Merah setelah terhantam proyektil yang diluncurkan dari Yaman, Jumat (15/12/2023). Selama beberapa pekan terakhir, kelompok Houthi Yaman kerap menyerang kapal-kapal komersial yang terkait atau menuju pelabuhan Israel.

Serangan terbaru terhadap Al Jasrah diungkap seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS). Namun dia tidak memberikan informasi mendetail terkait kejadian tersebut. Perusahaan intelijen swasta, Ambrey, turut mengonfirmasi penyerangan terhadap Al Jasrah.

Baca Juga

“Proyektil tersebut dilaporkan mengenai sisi kiri kapal dan satu kontainer jatuh ke laut akibat benturan tersebut,” kata Ambrey.

Al Jasrah dioperasikan oleh perusahaan pengiriman yang berbasis di Jerman, Hapag Lloyd. Namun Hapag Lloyd masih enggan memberikan keterangan terkait insiden di Laut Merah. Belum jelas apakah ada korban luka dalam penyerangan ke Al Jasrah yang diduga dihantam drone atau rudal.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke Al Jasrah, termasuk kelompok Houthi. Pada Kamis (14/12/2023), Houthi menembakkan rudal balistik yang gagal mengenai sebuah kapal kontainer yang melewati Laut Merah.

Sehari sebelumnya...

Sehari sebelumnya, dua rudal yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai Houthi gagal mengenai sebuah kapal tanker komersial yang memuat bahan bakar jet buatan India di dekat Selat Bab al-Mandeb.

Awal pekan ini, militer AS mengatakan kelompok Houthi menyerang Motor Tanker STINDA menggunakan rudal jelajah anti-kapal (ASCM) ketika sedang melewati Selat Bab al-Mandeb di Laut Merah pada Senin (11/12/2023). Houthi memang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.

Houthi mengungkapkan mereka menargetkan kapal tanker tersebut karena akan mengirimkan minyak mentah ke Israel. Namun, pemilik kapal tanker asal Norwegia itu mengatakan kapal mereka sedang menuju ke Italia dan tidak berencana berhenti di Israel.

Kapal perang AS, USS Mason, sempat menanggapi panggilan dari kapal tanker tersebut dan sempat menuju ke tempat kejadian. Namun, USS Mason kemudian pergi setelah diketahui tidak diperlukan bantuan.

Saat ini, AS sedang menjajaki...

 

Saat ini, AS sedang menjajaki kemungkinan pembentukan satuan tugas (satgas) maritim untuk mengamankan jalur kapal komersial di dan sekitar Laut Merah. Hal itu merespons penargetan kapal-kapal yang terkait atau menuju pelabuhan Israel oleh kelompok Houthi Yaman.

Para pejabat AS mengatakan mereka sedang mencari cara untuk memperluas satgas yang sudah ada, yakni Combined Task Force (CTF)-153 yang saat ini bermarkas di Bahrain. Saat ini CTF-153 mempunyai 39 negara anggota. Terkait satgas khusus di Laut Merah, seorang pejabat pertahanan AS mengungkapkan kepada media Al Arabiya pada Selasa (12/12/2023), bahwa pembicaraan sedang dijalin dengan setidaknya 12 negara.

Pejabat pertahanan AS itu menambahkan pembicaraan dengan 12 negara tersebut dipusatkan pada kontribusi mereka terhadap satgas pengamanan navigasi maritim saat ini. Namun, pejabat tersebut tak mengungkap negara mana saja yang terlibat dalam pembicaraan.

 
Berita Terpopuler