Ganjar Konsolidasi Kekuatan Pendukungnya di Balikpapan, Kaltim

TPD Ganjar-Mahfud di Kaltim menargetkan perolehan suara sebanyak 60 persen.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri rapat konsolidasi Tim Pemenangan Daerah (TPD) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID,  BALIKPAPAN -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri rapat konsolidasi Tim Pemenangan Daerah (TPD) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Di lokasi, ia mengkonsolidasikan dukungan terhadap Ganjar-Mahfud menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Kita konsolidasi kekuatan yang ada di Kalimantan Timur dari partai pengusung sekaligus juga dari relawan, dan kita menyampaikan beberapa pokok persoalan," ujar Ganjar di Swiss-Belhotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (5/12/2023).

TPD Ganjar-Mahfud di Kaltim menargetkan perolehan suara sebanyak 60 persen. Meski begit, ia mengingatkan agar seluruh elemen pendukungknya mendengarkan aspirasi rakyar di Bumi Borneo.

"Kalimantan Timur itu menjadi daerah yang sekarang sangat penting sekali. Sumber daya alamnya bagus, di sini ada IKN, dan semua berharap bisa berkontribusi dan mendapatkan manfaat lebih untuk kemakmuran masyarakat yang ada di Kalimantan Timur," ujar Ganjar.

"Saya kita itu tidak terlalu mewah sebagai harapan dari rakyat ya," kata mantan gubernur Jawa Tengah itu berpesan.

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD optimistis dapat memenangkan pemilihan Pilpres 2024 dalam satu putaran. Gabungan empat partai politik pengusung pasangan tersebut menargetkan 54 persen suara pada kontestasi nasional mendatang.

"Kami mulai berhitung kembali semuanya, pastinya dengan jelas sekarang tahu siapa saja yang menjadi kompetitor dari pada yang ada. Nah dengan demikian kami melihat bahwa memang 54 persen itu putaran pertama InsyaAllah kita ingin memenangkan itu," ujar Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Impor kedelai...

 

 

Ganjar Pranowo menyebut, pedagang kacang kedelai, tahu, dan tempe harus menjadi perhatian serius pemerintah. Sebab, ia menilai, Indonesia sedang mengalami persoalan serius terkait ketersediaan kacang kedelai.

"Kedelai kita punya problem yang serius karena memang produktivitas kita kurang," ujar Ganjar di Pasar Baru Klandasan Ilir, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa. 

"Minimal kalau kita harus melakukan impor ya tidak terlalu banyak," kata Ganjar melanjutkan.mDi pasar tersebut, Jazuli seorang pedangan tahu dan tempe menitipkan pesannya kepada Ganjar.

Khususnya ketika nantinya Ganjar terpilih dalam Pilpres 2024, untuk melakukan intervensi terhadap kebijakan impor kedelai. Ganjar pun mengamini, dan menyebut, pemerintah seharusnya melakukan intervensi lebih. "Agar mereka yang membuat tahu tempe bisa mendapatkan perhatian khusus," ujarnya

 

 
Berita Terpopuler