In Memoriam Doni Monardo: Pantang Pulang Saat Jadi Panglima Perang Melawan Pandemi Covid

Saat pandemi Covid, Doni Monardo berkantor di BNPB dan tidak pernah pulang ke rumah.

Republika/Prayogi
Sejumlah prajurit TNI mengusung peti jenazah Mantan Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo saat prosesi pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Senin (4/12/2023). Doni Monardo terakhir menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) periode 2021- 2026 yang juga dikenal sebagai Ketua Satgas Covid-19 tersebut wafat setelah menjalani perawatan intensif karena sakit di RS Siloam Jakarta
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Ronggo Astungkoro,

Baca Juga

Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Letjen TNI (Purn) Doni Monardo wafat pada Ahad (3/12/2023). Selain menyampaikan rasa belasungkawanya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy membagi kenangan masa-masa bertugas dengan almarhum dalam menangani pandemi Covid-19 pada 2020, yaitu ketika mengevakuasi WNI dari Wuhan, China.

"Tentu saja kita semua seluruh rakyat Indonesia pasti kehilangan beliau," ujar Muhadjir saat melayat ke rumah duka almarhum di Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Senin (4/12/2023).

Muhadjir mengatakan, almarhum merupakan sosok prajurit yang telah malang melintang di dunia militer. Menurut dia, sosok almarhum telah memberikan dharma bakti terbaiknya untuk bangsa dan negara ini, terutama saat menjabat sebagai Kepala BNPB dan menangani pandemi Covid-19. 

Muhadjir menceritakan kenangannya saat bertugas bersama dalam menangani Covid-19 pada masa awal pandemi. Ketika itu Doni menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Muhadjir menjabat sebagai Ketua Pengarah Gugus Tugas. 

"Saya mengenal beliau sangat intens, terutama ketika bersama-sama menangani pandemi Covid-19," ucapnya.

Kemudian, dia berbagi kenangan masa-masa bertugas ketika mengevakuasi WNI dari Wuhan, yang kemudian ditampung di pusat karantina di RS Darurat Pulau Natuna. Kala itu, dalam membangun RS Darurat banyak tentangan masyatakat setempat. Berkat luwesnya kemampuan almarhum dalam melobi, tentangan masyarakat diredam dan akhirnya berjalan lancar. 

"Kita juga mengevakuasi mereka yang terjebak di kapal Diamond Princess di Yokohama yang merupakan episentrum kedua setelah Wuhan, kita juga menyelamatkan mengevakuasi dari kapal World Dream yang kemudian semuanya kita tampung di Pulau Sebaru bersama-sama Pak Doni. Dan Pak Doni di sana menyiapkan rumah sakit darurat dan semuanya lancar," jelas dia. 

Muhadjir mengatakan, semasa menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo tidak pernah pulang ke kediamannya. Sebagai bentuk keseriusannya dan tanggung jawab dalam menangani Covid-19, dia rela berkantor dan tinggal di Kantor BNPB.

"Selama menangani Covid-19, Pak Doni tidak pernah pulang, jadi sehari-hari ngantor dan tinggal di kantor BNPB," ucapnya.

Muhadjir mengungkapkan, semasa menangani Covid-19, Doni Monardo tidak dalam keadaan prima karena memiliki penyakit komorbid. Namun masa awal Covid-19, konsep komorbid belum begitu dikenal dan hanya dianggap sebagai gangguan kesehatan dianggap biasa saja. 

"Baru-baru saja mulai ada konsep mereka yang komorbid rawan terhadap Covid-19. Mulai itulah kita mencoba membatasi beliau untuk tidak banyak turun lapangan, terutama ke rumah sakit," ujar dia. 

 

 

 

Muhadjir mendoakan segala amal baik Doni Monardo dapat diterima Allah SWT dan mendapatkan tempat yang mulia. Dia juga menyatakan Doni Monardo sebagai sosok yang sangat baik, dan meyakini semua amal baik almarhum di dunia bisa menjadi modal untuk menghadap Tuhan.

"Beliau adalah pribadi yang sangat baik. Saya yakin seluruh amal kebajikannya akan menjadi modal utama beliau untuk menghadap kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita doakan semua mudah-mudahan beliau Husnul Khotimah," ucap Muhadjir.

Seusai melayat, Muhadjir juga menghadiri langsung prosesi pemakaman almarhum di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin (4/12/2023). Prosesi upacara pemakaman dipimpin oleh Inspektur Upacara Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto.

Upacara pemakaman berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB. Prosesi pemakaman secara militer itu dihadiri oleh seluruh rekan sejawat, beberapa pejabat di TNI dan pemerintahan. Upacara pemakaman berlangsung khidmat dan tertib.

Di kesempatan itu, Muhadjir juga menyampaikan sosok Doni Monardo sebagai sosok yang rendah hati dan pro lingkungan. "Beliau rendah hati, luwes dalam pergaulan, pergaulannya sangat luas. Dan selalu komitmen terhadap pro lingkungan,” kata dia. 

Menurut Muhadjir, Doni Monardo sangat peduli terhadap lingkungan. Almarhum selalu mengampanyekan penanaman pohon di manapun kegiatannya. Doni punya jasa yang besar dalam penanganan bencana dan penyelamatan lingkungan. Di antaranya adalah dalam penanganan longsor, almarhum menginisasi penanaman tanaman akar wangi atau vetiver, dan juga dalam penanganan rehabilitasi Sungai Citarum.

"Dan beliau termasuk yang mengusulkan tanaman vetiver untuk menangani tanah longsor. Dan sampai sekarang menjadi tanaman yang dijadikan oleh negara kita untuk ditanam di daerah yang rawan longsor," ujar dia.

Menteri Sosial Tri Rismaharini pun mengenang mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) Doni Monardo sebagai pribadi yang berdedikasi kerja tinggi.

"Pak Doni sangat low profile, tidak mau menonjol-nonjolkan diri, tapi dedikasi dan bukti kerjanya bisa dirasakan," katanya pada Senin, di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, tempat jenazah Doni Monardo dimakamkan.

Semasa Doni menjabat sebagai Kepala BNPB, Risma sering berkomunikasi dengan dia untuk membahas upaya penanggulangan pandemi Covid-19. Pada waktu Risma menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Doni sering membantu upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam menanggulangi penularan Covid-19, termasuk membantu penyediaan alat pelindung diri dan alat pemeriksaan PCR. 

"Kami sangat dekat karena punya hobi yang sama, yaitu tanam pohon. Tanaman trembesi banyak dibantu oleh Beliau," kata Risma.

 

 

Jejak pengabdian Doni Monardo - (Republika)

Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto menilai almarhum Doni Monardo sebagai sosok prajurit panutan bagi junior-juniornya. Pernyataan itu disampaikan oleh Panglima TNI sesaat setelah meminpin proses upacara pemakaman almarhum di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2023).

“Beliau itu sosok yang menjadi prajurit panutan adik-adiknya. Dulu saya pernah operasi bareng waktu Operasi Seroja di Tim-Tim pada 1995 beliau pangkat kapten, saya letnan dua. Kemudian juga beberapa kegiatan yang bareng waktu saya Danjen di Bogor, beliau kepala BNPB menangani Covid-19 bersama-bersama,” kata Agus di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2023).

Agus melanjutkan, pertemuan terakhir dengan almarhum pada saat menyiapkan tanaman untuk di Ibu Kota Negara (IKN) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama-sama melakukan penyemaian pohon di Cibubur, Jakarta Timur, beberapa bulan lalu. Ketika itu dirinya masih menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad). 

“Beliau itu smart, kita jarang mempunyai prajurit seperti almarhum, tadi saya sampaikan beliau itu panutan adik-adiknya. Kalau beliau kerja itu fokus. Sehingga setiap kegiatan bisa ada target yang berhasil,” tutur Agus.

Upacara pemakaman almarhum almarhum Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan berlangsung dengan khidmat, pada Senin (4/12/2023). Pemakaman almarhum Doni Monardo, dipimpinan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

 

Iring-iringan jenazah tiba di TMP Kalibata sekitar pukul 10.58 WIB, usai jenazah almarhum Doni Monardo disemayamkan terlebih dulu di Balai Komando, Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Keluarga hingga kerabat tampak ikut mengantar Doni menuju tempat peristirahatan terakhirnya di TMP Kalibata. Setibanya di lokasi, jenazah kemudian dibawa menuju tempat pemakaman dengan prosesi upacara militer. 

Para petugas upacara dari personel TNI berbaris dilengkapi dengan tim drum band yang mengiringi jenazah dengan peti  putih berbalut bendera merah putih. Kemudian setelah tiba hadapan liang lahat, dilakukan upacara penghormatan terakhir. Lalu tembakan salvo juga mengiringi proses peristirahatan terakhir Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tahun 2014-2015. 

Doni Monardo meninggal dunia di usia 60 tahun pada Ahad (3/12/2023) sore ini pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan. Selamat jalan, Doni Monardo.

In Picture: Suasana Mendung Mengiringi Pemakaman Mantan Kepala BNPB

 

Sejumlah prajurit TNI mengusung peti jenazah Mantan Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo saat prosesi pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Senin (4/12/2023). Doni Monardo terakhir menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) periode 2021- 2026 yang juga dikenal sebagai Ketua Satgas Covid-19 tersebut wafat setelah menjalani perawatan intensif karena sakit di RS Siloam Jakarta - (Republika/Prayogi)

 

 

Sebelumnya almarhum Doni Monardo meninggal dunia pada Ahad (3/12/2023) sore ini pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi, Jakarta Selatan. Almarhum meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Prosesi pemakaman almarhum Doni Monardo selesai sekitar pukul 11.45 WIB dengan diakhiri prosesi tabur bunga. (Ali Mansur)

 

 
Berita Terpopuler