Survei: Sebagian Pendukung Basis Lama Prabowo Pindah ke Anies Setelah Gibran Cawapres

Polling Institute menyebut elektabilitas Prabowo unggul, Anies Naik, Ganjar turun.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Menteri Pertahanan yang juga calon presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Dedi Mulyadi (kedua kanan) saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Jawa Barat di Gor C-TRA Arena, Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/11/2023). Dalam acara tersebut Prabowo Subianto menyampaikan upaya membangun pertahanan Indonesia yang dimulai dari kekuatan rakyat dan desa sebagai sumber pangan.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Wahyu Suryana

Baca Juga

Polling Institute merilis survei terbaru elektabilitas capres cawapres. Hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar naik dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD turun.

Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim, mengatakan, untuk data top of mind pemilihan capres Prabowo Subianto mendapatkan 37,5 persen. Disusul Anies Baswedan dengan 21,8 persen dan Ganjar Pranowo dengan 18,9 persen.

Untuk simulasi tiga pasangan, Prabowo-Gibran yang mendapat 37,8 persen awal Oktober, 36,2 persen akhir Oktober, kini meraih 43,2 persen. Lalu, Anies-Muhaimin 19,1 awal Oktober, 20,2 akhir Oktober, kini 24,3 persen.

"Analisisnya, ada sebagian pendukung basis lama dari Pak Prabowo yang pindah ke pendukung Pak Anies dan Muhaimin setelah pemilihan Gibran sebagai cawapres Pak Prabowo," kata Kennedy, Kamis (23/11/2023).

Sementara, Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas. Mulai dari 29,1 persen pada awal Oktober, 29,0 persen pada akhir Oktober dan kini 24,1 persen setelah penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres.

"Survei awal dan akhir Oktober, pasangan Ganjar-Mahfud elektabilitasnya relatif stabil. Setelah ada kepastian Gibran menjadi cawapres Prabowo, ada migrasi lima persen tergerus sampai 24,1 persen," ujar Kennedy.

Untuk responden yang tidak tahu atau tidak jawab mengalami penurunan. Dari 14,0 persen awal Oktober, 14,6 persen akhir Oktober, tapi setelah penetapan nomor urut 8,4 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab.

Meski begitu, Kennedy berpendapat, survei ini cukup menggambarkan pula kalau Pilpres 2024 berpeluang berlangsung dalam dua putaran. Pasalnya, pasangan Prabowo-Gibran saja yang unggul masih belum sampai 50 persen.

Pengambilan sampel untuk survei dilakukan 15-17 November 2023, setelah penetapan nomor urut pasangan 14 November 2023. Dilakukan kepada 1.496 responden dengan margin of error 2,6 dan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Timnas Pemenangan AMIN - (infografis Republika)

Politisi PKB, Maman Imanulhaq, mengapresiasi temuan migrasi sebagian pendukung Prabowo ke Anies. Menurutnya, kondisi itu membuat mereka semakin yakin pasangan AMIN kini banyak ditempatkan di posisi kedua mampu mengejar ketertinggalan.

"Mulai mencerminkan ada pergerakan signifikan untuk kemenangan AMIN," kata Maman, Kamis.

Apalagi, Maman melihat, Provinsi Jawa Barat selama ini memang menjadi semacam battle ground yang sangat penting dimenangkan. Kini, Maman mengungkapkan, AMIN sangat masif bergerak lewat relawan-relawan dan kekuatan santri-santri.

"Seperti tadi Polling Institute menyebutkan, lumayan ada migrasi dari Prabowo ke Anies-Muhaimin," ujar Maman.

Maman menuturkan, kondisi itu menjadi semacam kekuatan bagi mereka dapat mengejar ketertinggalan. Sehingga, jika hari ini posisi AMIN sudah ada di posisi kedua, ke depan mereka meyakini mampu menempati posisi satu.

"Ke depan kita insya Allah kita nomor satu," kata Maman.

Meski begitu, ia berpendapat, cukup sulit untuk Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Walaupun membenarkan kemungkinan itu ada, Maman melihat, cukup sulit untuk pasangan capres-cawapres mendapat 50 persen lebih.

Apalagi, hari ini mesin-mesin politik partai politik sudah bergerak lebih masif dari sebelumnya. Namun, Maman memiliki keyakinan sangat besar kepada pemilih-pemilih PKB, PKS dan Nasdem yang sangat militan.

"Kita tahu militansi PKB, PKS, Nasdem," ujar Maman.

 

Politisi Gerindra, Andre Rosiade, mengaku bersyukur elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran selalu unggul di lembaga-lembaga survei. Ia berpendapat, elektabilitas itu menandakan keputusan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapres tepat.

"Pilihan Pak Prabowo menjadikan Mas Gibran menjadi cawapres berarti pilihan yang sangat tepat," kata Andre, Kamis.

Andre menilai, masuknya Gibran Rakabuming Raka menyebabkan pemilih pemula atau milenial mayoritas memilih Prabowo Subianto. Andre mengaku semakin semangat bekerja lebih keras lagi untuk bisa memenangkan Prabowo-Gibran.

Andre menyebut, keputusan Prabowo memilih Gibran dalam rangka memberi kesempatan kepada anak muda tampil. Ia merasa, keputusan itu berkorelasi lurus dengan anak-anak muda di Indonesia yang memilih Prabowo-Gibran.

Selain itu, Andre turut menyoroti pilihan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapresnya yang turut memberi dampak positif di Jawa Tengah. Pasalnya, data-data survei menunjukkan kalau Prabowo kini unggul di Jawa Tengah.

"Berarti, pilihannya tepat," ujar Andre.

Dari sana, Andre melihat, potensi Pilpres 2024 berlangsung dalam satu putaran tetap ada. Apalagi, ia menekankan, mesin-mesin politik dari Partai Gerindra terus keliling dari rumah ke rumah seluruh Indonesia.

Kemudian, ia mengingatkan, pemilih Jokowi pada 2019 antara memberikan suara ke Prabowo dan Ganjar sudah berimbang. Hal ini akan ditambahkan pemilih Prabowo pada 2019 yang loyal akan memilih Prabowo lagi di 2024.

Andre melihat, perpindahan pemilih Jokowi yang dulu memilih Ganjar ke Prabowo berlangsung cukup cepat. Menurut Andre, itu menunjukkan kalau serangan-serangan dari kubu sebelah ke Prabowo malah berdampak positif.

"Ternyata malah menyebabkan pemilih Pak Jokowi yang banyak di kubu sebelah dulu berpindah secara cepat memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Andre. 

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 

 
Berita Terpopuler