Penyaluran Zakat Karyawan Didorong Lokal

Penyetoran zakat ke Baitul Mal itu akan memberikan kontribusi besar di daerah.

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Warga antre mengajukan permohonan bantuan modal usaha ultra mikro di kantor Baitul Mal Aceh, Banda Aceh, Aceh, Kamis (10/8/2023). Baitul Mal Aceh menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar yang bersumber dari zakat yang disalurkan melalui lembaga itu untuk membantu modal usaha bagi 1.000 keluarga kurang mampu yang memiliki usaha kategori ultra mikro.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Penyaluran zakat didorong pada lembaga amil zakat lokal daerah. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh Tgk Irawan Abdullah meminta perbankan di daerah ini untuk membayar zakat para karyawannya lewat Baitul Mal Aceh, untuk disalurkan dalam berbagai program dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Saya berharap bank-bank dan lembaga lainnya juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan bersedia berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat Aceh melalui pembayaran zakat karyawan," ujar Tgk Irawan, di Banda Aceh, Senin (20/11/2023).

Anggota Komisi I DPR Aceh itu mengapresiasi langkah Bank Syariah Indonesia (BSI) diwakili Direktur Eksekutif BSI Maslahat Sukoriyanto Saputro yang telah menandatangani nota kesepahaman dengan Ketua Badan Baitul Mal Aceh Mohammad Haikal terkait penyetoran zakat karyawan BSI ke Baitul Mal Aceh.

Menurut dia, kesepakatan tersebut sebagai komitmen BSI secara rutin menyetorkan zakat dari karyawannya ke Baitul Mal Aceh, yaitu lembaga amil zakat yang telah lama berperan dalam penyaluran zakat dan infak di Aceh.

Langkah BSI tersebut, kata dia lagi, patut diapresiasi sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di daerah Serambi Mekkah itu dalam mendukung kesejahteraan masyarakat daerah Tanah Rencong ini.

“Ini adalah langkah positif dari BSI yang diharapkan menjadi contoh bagi lembaga keuangan lain di daerah ini," ujarnya.

Ia menambahkan, penyetoran zakat ke Baitul Mal itu akan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung program-program pengentasan kemiskinan di Aceh.

Irawan berharap, langkah tersebut dapat memperkuat sinergi antara sektor perbankan dan lembaga sosial di Aceh, sehingga akan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi pembangunan dan kesejahteraan.

“Tentunya dengan semakin banyaknya zakat yang dikumpulkan, maka akan banyak pula mustahik (penerima zakat) yang bisa dibantu, sehingga cita-cita memerdekakan masyarakat Aceh dari garis kemiskinan akan bisa terwujud,” ujarnya pula.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler