Seminar Anies di UGM Dibatalkan, Wapres Ingatkan Perguruan Tinggi Netral

Wapres meminta perguruan tinggi tidak ikut dalam pusaran politik di Pilpres 2024.

Republika/ Fauziah Mursid
Wakil Presiden KH Maruf Amin dalam keterangan persnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Rep: Fauziah Mursid, Febrianto Adi Saputro Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan perguruan tinggi untuk bersikap netral dalam Pilpres 2024. Kiai Ma'ruf meminta agar perguruan tinggi secara kelembagaan tidak ikut dalam pusaran politik di Pilpres 2024.

Baca Juga

Hal ini disampaikannya berkaitan batal hadirnya calon Presiden Anies Baswedan sebagai pembicara dalam Indonesia Future Stadium Generale di Auditorium Magister Manajemen (MM) Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/11/2023) karena tidak diizinkan pihak Rektorat UGM. 

"Ya perguruan tinggi harus netral. Kemarin juga saya di MUI ya, saya bilang MUI harus netral kalau soal orangnya silakan saja tapi lembaganya harus netral," kata Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Kiai Ma'ruf mempersilakan setiap individu di perguruan tinggi memiliki kecenderungan terhadap pasangan calon presiden maupun calon wakil presiden tertentu. Namun, dia berharap hal itu tidak dibawa-bawa secara kelembagaan.

"Karena soal pilihan itu saya pakai istilah Arab itu ya. Amrun, shakhsiyun, qolbiyun urusan memillih itu ada soal hati dan bersifat personal. Jadi, tapi lembaga harus netral," ujarnya.

Kiai Ma'ruf menegaskan pentingnya netralitas semua pihak dalam Pilpres 2024, mulai penyelenggara negara, penyelenggara Pemilu aparat TNI/Polri, perguruan tinggi. Untuk itu, ia menekankan agar seluruh pihak bersikap netral dalam Pilpres.

"Saya kira aturannya sudah jelas bahwa TNI Polri ASN itu tidak boleh, harus netral lah, tidak boleh memihak. Presiden ini juga sudah bilang bahwa ada perintah untuk netral. Jadi saya kira dari tataran aturan dan sebagainya itu sudah," ujarnya.

 

 

Sebelumnya beredar tangkapan layar dalam sebuah akun X @UGM_FESS berisi percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga rektorat. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa pihak rektorat akan membatalkan seminar tersebut jika dihadiri Anies.

"Mas.. benar ini Anies Baswedan akan datang.. jika datang sesuai anjuran perintah dari Rektor UGM. Terpaksa Seminar harus dibatalkan," bunyi pesan dalam percakapan tersebut. 

Batal hadirnya Anies diisukan karena ada intervensi dari pihak Rektorat UGM. Namun, pihak UGM membantah hal tersebut. Koordinator bidang Hubungan Masyarakat Sekretariat UGM Dina Kariodimedjo mengatakan kegiatan tersebut bukanlah acara UGM.

"Acara tersebut bukan acara UGM dan MM hanya dipinjam tempatnya," kata Dina.

Sekretaris UGM Andi Sandi menegaskan, UGM tak pernah melarang capres manapun untuk datang ke kampus. Hanya saja, Andi mengatakan UGM sudah memiliki aturannya sendiri dalam mengundang capres-cawapres ke kampus. 

"Iya kalau scoop-nya kampanye kita ada SOP yang kami tetapkan pascakeluarnya putusan MK itu," kata Andi kepada Republika, Ahad (19/11/2023).

Andi mencontohkan, jika ada fakultas ingin mengundang salah satu capres, maka seluruh kandidat capres lainnya juga harus diundang. Menurutnya hal tersebut untuk mengedepankan prinsip keadilan.

"Umpamanya sekarang ada yang salah satu unsur fakultas atau sekolah atau pimpinan universitas ingin mengundang Pak Prabowo, nah tiga-tiga-tiganya harus kita undang. Perkara nanti umpamanya Mas Anies, atau Mas Ganjar enggak bisa datang itu urusan lain, tetapi kami harus berlaku adil. Jadi memang kami bahkan yang pertama yang punya SOP itu," ucapnya.

 

 
Berita Terpopuler