Israel Perluas Pertempuran ke Selatan Gaza, Tempat Penduduk Sipil Mengungsi

Israel memerintahkan warga Gaza mengungsi, kini pertempuran diperluas ke selatan

AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina yang mengungsi akibat pemboman Israel di Jalur Gaza mengantri untuk mendapatkan air di kamp pengungsian PBB di kota selatan Khan Younis, Jalur Gaza, Ahad, (19/11/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Militer Israel mengisyaratkan siap meneruskan pertempurannya di Jalur Gaza hingga ke wilayah selatan. Israel diketahui telah memerintahkan penduduk sipil di Gaza untuk mengungsi ke selatan karena saat ini konfrontasi dengan Hamas tengah berlangsung di wilayah utara.

Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Jonathan Conricus mengungkapkan, saat ini IDF masih memfokuskan pertempuran di wilayah Gaza utara. “Tahap selanjutnya dari pertempuran ini adalah menyelesaikan apa yang tersisa dari Hamas di Gaza utara, dan ini bukanlah hal yang mudah, dan tidak boleh terlihat seolah-olah kita akan mengesampingkannya. Masih ada pertempuran besar yang sedang berlangsung di Gaza utara. Tapi mudah-mudahan hal itu akan selesai lebih cepat dan, mudah-mudahan, tanpa korban tambahan dari pihak Israel,” ucapnya dalam sebuah wawancara dengan organisasi Israel, StandWithUs, dikutip Al Arabiya, Senin (20/11/2023).

“Setelah hal ini (pertempuran di Gaza utara) selesai, tentu saja kita harus melanjutkan ke tahap pertempuran berikutnya karena tujuan keseluruhannya adalah untuk membongkar seluruh infrastruktur Hamas. Kami tidak pernah membatasi diri pada wilayah geografis mana pun, kami hanya mengatakan bahwa kami akan berperang terlebih dahulu di bagian utara Gaza,” tambah Conricus.

Dia menegaskan, tujuan keseluruhan dari perang Israel di Gaza masih tetap sama, yakni menghancurkan seluruh infrastruktur militer Hamas, termasuk membunuh para pemimpin kelompok tersebut. “Saya tidak akan terlalu terburu-buru, saya tidak akan mengatakan kapan, di mana, dan apa yang akan kami lakukan, tapi tujuan dari operasi ini tetap sama. IDF sangat fokus untuk menyelesaikan hal itu. Kepala Staf Letnan Jenderal (Herzl) Halevi hari ini menyetujui rencana untuk tahap operasi selanjutnya. IDF siap, mampu dan bersemangat untuk terus melaksanakan misi kami,” ucap Conricus.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant turut menyampaikan bahwa IDF akan “segera” meluncurkan operasi di wilayah selatan Gaza. “Kami berada dalam tahap kedua invasi darat, juga beroperasi di timur Jalur Gaza. Hamas terkena pukulan keras, kehilangan terowongan, bunker, pos, dan banyak komandan seniornya terbunuh,” kata Gallant seperti dikutip oleh Times of Israel

Dia memperingatkan anggota Hamas yang bersembunyi di selatan Jalur Gaza “akan segera merasakan hal tersebut”. Saat ini IDF belum mengerahkan personel maupun kendaraan tempurnya ke wilayah selatan Gaza.

Baca Juga

Rencana menduduki Gaza dikecam banyak negara....


Sebelumnya sudah ada kekhawatiran bahwa Israel akan kembali menduduki Jalur Gaza. Namun Amerika Serikat dan para sekutunya, telah menyuarakan penentangan atas hal tersebut. Dalam sebuah opini yang ditulisnya untuk Washington Post pada Jumat (18/11/2023 pekan lalu, Presiden AS Joe Biden kembali menyatakan bahwa Gaza harus berada di bawah pemerintahan Otoritas Palestina.

“Kami mendambakan perdamaian, Gaza dan Tepi Barat harus disatukan kembali dalam satu struktur pemerintahan, yang pada akhirnya di bawah pemerintahan Otoritas Palestina, sambil kita semua bekerja untuk solusi dua negara,” tulis Biden dalam opininya di Washington Post.

“Tidak boleh ada pengusiran paksa warga Palestina di Gaza, tidak boleh ada pendudukan kembali atau blokade, dan tidak ada pengurangan wilayah,” tambah Biden.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sejauh ini lebih dari 12.200 warga di Gaza telah terbunuh akibat agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023. Korban meninggal termasuk sekitar 5.000 anak-anak, 3.250 perempuan, dan 690 lansia. Sementara korban luka sudah hampir menyentuh 30 ribu orang.

 
Berita Terpopuler