Seruan Kemerdekaan dari Tasikmalaya untuk Palestina 

Penjajahan yang terjadi di Palestina bukan sekadar masalah agama.

Republika/ Bayu Adji P
Puluhan ribu orang melakukan longmarch di Jalan KH Z Mustofa Kota Tasikmalaya, Jumat (10/11/2023). Aksi itu dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina yang sedang mengalami penjajahan.
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan ribu warga menggelar aksi bela Palestina di Taman Kota Tasikmalaya, Jumat (10/11/2023) siang. Aksi itu tak hanya diikuti oleh umat Islam, melainkan juga berbagai umat dari berbagai agama lainnya. Tua, muda, perempuan, laki-laki, semua berkumpul menentang penjajahan Israel atas Palestina.

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika, peserta aksi itu melakukan doa bersama untuk kemerdekaan Palestina. Selain itu, para peserta aksi juga melakukan long march di sepanjang jalan KH Z Mustofa Kota Tasikmalaya. 

Koordinator aksi tersebut Asep Rizal Asy'ari mengatakan aksi bela Palestina itu didukung oleh berbagai organisasi lintas agama, mulai dari Islam, Konghucu, Kristen, Buddha, dan lainnya. Pasalnya, penjajahan yang terjadi di Palestina bukan sekadar masalah agama, tapi juga merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus dilawan.

"Yang kami lakukan merupakan pesan untuk PBB bahwa kita sepenuhnya mendukung kemerdekaan Palestina. Kejahatan oleh Israel harus diangkat ke Mahkamah Internasional," kata dia, Jumat (10/11/2023). 

Ia pun merasa takjub dengan dukungan masyarakat di Tasikmalaya yang mendukung kemerdekaan Palestina. Sebab, aksi itu diikuti oleh sekitar 50 ribu orang, di mana seluruh komponen masyarakat tidak lagi mengatasnamakan agama, tapi semua turun ke jalan mendukung kemerdekaan Palestina. 

"Alhamdulillah, support massa luar biasa," kata Asep.

Dalam aksi itu, Asep mengatakan, panitia juga menggalang dana untuk disalurkan kepada rakyat Palestina. Menurut dia, pihaknya sudah menerima beberapa donasi dari perwakilan masyarakat di atas panggung sekitar Rp 159 juta. 

"Itu baru yang di atas panggung, belum lagi di bawah. Semua donasi itu akan disalurkan melalui Baznas," ujar Asep.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya...

 

 

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan menyambut baik aksi yang diinisiasi oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tasikmalaya itu. Pasalnya, aksi itu berkaitan dengan kepedulian terhadap kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

"Yang terjadi di Palestina bukan masalah suku, ras, atau agama tertentu, tapi masalah kemanusiaan, di mana warga Palestina di Gaza tidak diperlakukan secara manusiawi oleh Israel," kata dia.

Ia menegaskan, masyarakat Kota Tasikmalaya mengutuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel di Palestina. Sesuai dengan konstitusi Indonesia, penjajahan di atas muka bumi harus dihapuskan. 

"Ini yang kita perjuangkan. Kami berdoa bersama, mengumpulkan donasi. Ini bentuk dukungan dari Kota Tasikmalaya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi penambah dukungan untuk Palestina," ujar dia.

Dalam aksi itu, sejumlah perwakilan organisasi di Kota Tasikmalaya juga membacakan pernyataan sikap terkait penjajahan di Palestina. Terdapat tujuh poin dalam pernyataan sikap itu.

Pertama, masyarakat Kota Tasikmalaya menuntut agar peperangan dan tindak kejahatan kemanusiaan di Palestina segera dihentikan. Masyarakat Kota Tasikmalaya juga mendukung penuh pemerintah Indonesia untuk terus melakukan usulan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional. 

Kedua, menentang keras penjajahan atas Israel ke Palestina, dan menentang keras politik apartheid, genosida, holocaust, dan terorisme, yang terus dilakukan oleh Israel. 

Ketiga, menyerukan kepada pemerintah negara Islam dan Arab untuk membatalkan hubungan diplomatik dengan Israel sampai Palestina merdeka dan berdaulat.

Keempat, mengapresiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas keputusan dan resolusi atas Israel antara lain sebagai pelanggar HAM berat

Kelima, mendorong PBB melakukan langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusinya, dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina. 

Keenam, mendukung sikap tegas dan konsistensi Indonesia yang terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka melalui diplomasi di dunia internasional. 

 

Ketujuh, menyerukan umat beragama untuk memanjatkan doa kepada Allah untuk memberikan kekuatan bagi rakyat Palestina dan mewujudkan kemerdekaannya.

 
Berita Terpopuler