Tuduhan Nabi Daud Kirim Panglima Perang demi Menikahi Istrinya? Ini Jawaban Ulama Tafsir  

Ulama tafsir membantah riwayat Nabi Daud tipu anak buah untuk menikahi istrinya.

MgIt03
Ilustrasi Nabi Daud. Ulama tafsir membantah riwayat Nabi Daud tipu anak buah agar menikahi istrinya
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Daud AS memiliki 99 istri. Tiba-tiba, sebagaimana dinukilkan dari riwayat israiliyat, Nabi Daud tertarik dengan seorang wanita yang sangat cantik kelit dan ingin menggenapkan istrinya menjadi 100.  

Baca Juga

Nabi Daud pun menanyakannya, ternyata wanita itu sudah mempunyai suami yang sedang di medan pertempuran. Nabi Daud pun mengutus panglima perang agar mengirim Uria (suami wanita tersebut) untuk mengikuti perang lainnya yang lebih dahsyat sehingga akhirnya dia terbunuh. Lalu Nabi Daud menikahinya. 

Dikisahkan bahwa Allah SWT lalu mengutus dua malaikat dengan berbentuk manusia, keduanya minta izin untuk bisa bertemu dengan Nabi Daud. Namun saat itu adalah hari ibadah beliau sehingga keduanya dihalangi oleh penjaga, maka keduanya pun melompat pagar, ternyata saat itu Nabi Daud sedang shalat. 

Keduanya lalu duduk di hadapannya. Nabi Daud pun terkejut, maka keduanya berkata seperti yang dikisahkan dalam Alquran Surat Sad ayat 22, di mana Allah SWT berfirman: 

اِذْ دَخَلُوْا عَلٰى دَاوٗدَ فَفَزِعَ مِنْهُمْ قَالُوْا لَا تَخَفْۚ خَصْمٰنِ بَغٰى بَعْضُنَا عَلٰى بَعْضٍ فَاحْكُمْ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَلَا تُشْطِطْ وَاهْدِنَآ اِلٰى سَوَاۤءِ الصِّرَاطِ

“Ketika mereka masuk menemui Daud, dia terkejut karena (kedatangan) mereka. Mereka berkata, “Janganlah takut! (Kami) berdua sedang berselisih. Sebagian kami berbuat aniaya kepada yang lain. Maka, berilah keputusan di antara kami dengan hak, janganlah menyimpang dari kebenaran, dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.” (QS Sad [38]:22)

Namun, benarkah Nabi Daud mengutus anak buahnya agar bisa menikahi Istrinya? Dan benarkah Allah SWT mengutus malaikat kepada Nabi Daud? 

Dilansir dari Alukah, Imam as-Suyuthi, berkata dalam kitabnya Al-Iklil bahwa kisah yang mereka ceritakan tentang wanita itu dan bahwa Daud menyukainya lalu mengutus suaminya sampai dia terbunuh berasal dari riwayat yang lemah.  

Baca juga: Mengapa Malaikat Jibril Disebut Ruh Kudus dalam Alquran?

Semua sanad kisah tersebut bersumber pada Abu Yazid Al Raqqashi, sedangkan dia adalah orang yang sangat lemah bahkan ditinggalkan hadisnya. 

"Sungguh aneh bahwa Al Tabari dan komentator lainnya mengatakan hal ini meskipun bukti transmisi dan rasionalnya lemah," jelas penulis artikel di Alukah, Syekh Muhammad Jamil Zainu.  

Sementara itu, Ibnu Hazm menyatakan dalam kitab Al-Fashl bahwa apa yang difirmankan Allah SWT atas wewenang Daud adalah benar, dan tidak menunjukkan apa pun yang dikatakan oleh para pencemooh berbohong yang berpegang teguh pada takhayul yang dihasilkan oleh orang-orang Yahudi.    

Sebaliknya, yang ditemuinya adalah sekelompok..

 

 

Sebaliknya, yang ditemuinya adalah sekelompok manusia, yang tidak diragukan lagi, mereka sedang memperdebatkan sejumlah domba mengenai kebenaran di antara mereka. Salah satu dari mereka menganiaya yang lain (menurut ayat di atas) dan barangsiapa yang mengatakan bahwa mereka adalah malaikat yang peka terhadap urusan wanita, maka dia berbohong tentang Allah, dan menambahkan ke dalam Alquran apa yang tidak ada di dalamnya. 

"Demi Allah, hendaknya setiap laki-laki di antara kita melindungi dirinya dan tetangganya yang tersembunyi agar tidak jatuh cinta pada istri tetangganya, lalu dengan sengaja membunuh suaminya agar bisa dinikahinya," ucap Syekh Muhammad Jamil Zainu. 

Al-Biqa’i juga mengatakan dalam penafsirannya bahwa kisah ini dan kisah-kisah lain yang serupa adalah kebohongan dari orang-orang Yahudi. 

Beberapa dari mereka yang masuk Islam mengatakan kepadanya bahwa mereka sengaja melakukan hal ini terhadap Daud karena Yesus menurut keyakinan mereka adalah salah satu keturunannya, sehingga mereka akan menemukan cara untuk menantangnya. 

Kemudian beliau berkata: Firman Allah SWT dalam surat Sad ayat 26: "Lalu, Kami mengampuni (kesalahannya) itu", berarti terjerumus ke dalam pembicaraan yang menyalahkan seseorang tanpa mendengarkan perkataannya. Klaim ini merupakan pelatihan bagi Daud dalam mengambil keputusan. 

Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan  

Menyebutkannya kepada Nabi Muhammad SAW, merupakan latihan baginya untuk bersabar dalam segala urusannya setiap saat. Ketika dia menyebutkan hal ini, barangkali dia menyesatkan sesuatu tentang statusnya, semoga Allah SWT memberkati dia dan memberinya kedamaian, maka dia membantahnya dengan mengatakan: “Dan sesungguhnya, di sisi Kami ada teman dan balasan yang baik.” Kisah itu tidak disebutkan kecuali untuk menaikkan derajatnya ke tingkat kesempurnaan.

"Bahwa cobaan Nabi Daud ini hanyalah latihan dalam menghakimi, bukan terhadap seorang wanita atau orang lain, dan bahwa apa yang disebutkannya tentang kisah wanita itu adalah salah, meskipun diketahui banyak orang. Berapa banyak kepalsuan yang diketahui dan disebutkan, dan itu adalah inti dari kepalsuan," kata Syekh Muhammad Jamil Zainu.

Infografis Berapa Tahun Diturunkannya Alquran - (Republika)

 

Sumber: alukah 

 
Berita Terpopuler