Kerap Menguasai Dunia, Siapa Sebenarnya Bangsa Yahudi? (Bagian 2-Habis)

Bangsa Yahudi sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia.

AP
Serangan terhadap umat Kristen meningkat selama akhir pekan di awal hari raya Yahudi Sukkot, ketika puluhan ribu pemukim ilegal Israel berbaris memasuki Yerusalem.
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara tentang bangsa Yahudi, artinya berbicara tentang asal-usul, sejarah, taktik dan permainan yang mereka lakukan. Sehingga bangsa itu berhasil mendirikan sebuah negara Yahudi di bumi Palestina yang bersifat temporer.

William G. Carr dalam buku Yahudi Menggenggam Dunia menjelaskan, di antara kerajaan tersebut yang terkenal adalah kerajaan Sumeria dan kerajaan Yahuda. Raja Sargeus dari Yunani pernah menyerbu negeri Sumeria pada tahun 576 SM. Sedang raja Nebuchadnezzar II dari Babilonia menyerbu kerajaan Israel yang ibu kotanya Yerusalem, kemudian menghancurkan Kuil Sulaiman.

Orang-orang Yahudi ditawan dan digiring ke Babilonia. Di sinilah para tokoh Yahudi membesarkan hati kaumnya dengan konsep janji Tuhan dan Bumi Nenek Moyang. Sejak itu, dalam perjalanannya mereka selalu berusaha untuk bisa kembali ke Palestina dengan berbagai cara dan upaya. Namun, mereka selalu menemui kegagalan, meskipun telah mencoba berkali-kali.

Bahkan, akibatnya justru membuat mereka bertambah ketat di bawah pengawasan penguasa. Tidak jarang kekejaman penguasa menjadi penderitaan rutin yang mereka alami. Ini mengakibatkan kegiatan-kegiatan eksodus dan diaspora orang-orang Yahudi makin meluas ke seluruh penjuru bumi untuk menyelamatkan diri.

Dari tanah Babilonialah para pemuka Yahudi menemukan ide dan konsep Bumi Yang Dijanjikan dan konsep Bangsa Pilihan Tuhan. Dengan harapan, ide semacam itu akan bisa melestarikan persatuan dan kemurnian Ras Yahudi, dan untuk mengembalikan kepercayaan diri bangsa Yahudi.

Dari kilasan fakta di atas dapat dilihat bagaimana bangsa Yahudi sepanjang sejarah mengendalikan perkumpulan rahasia, yang dikembangkan dengan getol untuk mewujudkan cita-cita mereka. Makin lama perkumpulan rahasia itu berkembang mirip dengan pemerintahan terselubung yang dikendalikan oleh tokoh-tokoh Yahudi Internasional, yang berdiam di berbagai penjuru dunia.

Baca Juga

Bangsa Yahudi punya keyakinan bangsa lain adalah...

Bangsa Yahudi punya keyakinan bangsa lain adalah 'Goya' atau dalam bahasa Ibraninya 'Goyim'. Istilah tersebut juga sering disebut 'Gentiles' atau 'Umamy' dalam bahasa Arabnya. Artinya, bangsa lain itu diciptakan Tuhan untuk kepentingan Yahudi belaka sebagai bangsa pilihan Tuhan.

Kemudian, pada tahun 160 Masehi Palestina dan wilayah Syam lainnya dikuasai oleh kerajaan Romawi. Rajanya, yaitu raja Herod Agung (40-4 SM) yang membangun istana dan juga membangun Kuil Sulaiman (Salomon Temple) kembali, di samping memberikan kebebasan kepada penduduk Yahudi.

Namun, pada tahun 77 Masehi, Raja Titus bertindak keras terhadap orang Yahudi karena mereka mengadakan pemberontakan dan kekacauan di negeri itu sehingga kota Yerusalem hancur. Kemudian raja mengeluarkan peraturan yang melarang orang Yahudi berdiam di Yerusalem atau berziarah ke Kuil Sulaiman.

Sampai beberapa abad kemudian, bangsa Romawi itu tetap bercokol hingga ditaklukkan oleh kaum Muslimin. Kemudian penduduk asli setempat masuk agama Islam. Mereka adalah bangsa Arab yang merupakan mayoritas penduduk bumi Palestina, sampai awal abad ke 20 ini. Setelah kedatangan orang-orang Yahudi secara besar-besaran dari seluruh penjuru dunia, jumlah penduduk Arab sekarang berbalik menjadi minoritas.

Hal ini terjadi karena kebijakan deportasi Pemerintah Israel terhadap penduduk Arab, dengan dukungan penuh dari gerakan Zionisme Internasional. Demikianlah latar belakang bangsa Yahudi Semitik.

 
Berita Terpopuler