Euforia Harga Bitcoin, Trader Diminta Tetap Pantau Kondisi

Rapat FOMC The Fed akhir bulan ini akan berimbas pada sentimen bagi bitcoin.

EPA-EFE/VALDRIN XHEMAJ
Tanda bitcoin ditempatkan di depan kantor pertukaran crypto di Pristina, Kosovo, 10 Januari 2022.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar kripto mayoritas menguat dalam 24 jam terakhir yang didorong oleh optimisme terhadap persetujuan ETF Bitcoin dan dominasi Bitcoin yang kian meningkat.

Baca Juga

Terlebih, pada Selasa, 24 Oktober 2023 pukul 06.00 WIB, ETF Bitcoin Spot yang diajukan BlackRock telah terdaftar di Lembaga Depositori dan Kliring AS (Depository Trust & Clearing Corporation, DTCC). Hal ini membuat BlackRock akan memiliki ticker IBTC ketika diperdagangkan.

Melansir data Coinmarketcap, Rabu, 25 Oktober 2023 pagi, harga sejumlah aset seperti Bitcoin (BTC) menghijau 19,89 persen dalam sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level 34.017 dolar AS per koin atau setara Rp 539 juta (asumsi kurs Rp 15.871 per dolar AS). Kondisi ini menggambarkan harga tertinggi Bitcoin selama 1,5 tahun terakhir.

Sementara Ethereum (ETH) menguat 14,56 persen sepekan, berada di level Rp 29 juta per koin. Selanjutnya, Binance coin (BNB) juga terapresiasi. Dalam 24 jam terakhir BNB meningkat 7,48 persen sepekan. Hal itu membuat BNB di level harga Rp 3,6 juta per koin.

Crypto Analyst Reku Afid Sugiono menjelaskan katalis utama kondisi ini adalah optimisme keputusan ETF Bitcoin terutama terhadap ARK Investment yang dijadwalkan pada 10 Januari 2024 mendatang dan terdaftarnya ticker pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh BlackRock di DTCC.

 

Optimisme tersebut semakin menguat karena munculnya berbagai pendapat positif dari sejumlah kalangan di industri kripto lainnya seperti para analis dan investor Bitcoin terkenal juga turut meningkatkan antusiasme investor. "Katalis tersebut kemudian meningkatkan euforia dari investor ritel yang turut menganggap kondisi ini menarik," kata Afid.

Kondisi itu diikuti oleh apresiasi harga Bitcoin hingga 14 persen sejak awal Oktober. Sebab, pelaku pasar menilai apabila SEC betul-betul menyetujui ETF Bitcoin Spot, terdapat potensi aliran dana ratusan miliar rupiah yang bisa meningkatkan pasar Bitcoin.

Melansir data CryptoQuant, Asset Under Management (AUM) perusahaan-perusahaan yang mengajukan ETF Bitcoin Spot seperti BlackRock, ARK Investment, dan Fidelity ini mencapai 15 triliun dolar AS. Jika mereka memasukkan satu persen ke ETF ini, maka aliran dana yang berpotensi masuk ke pasar Bitcoin bisa mencapai 155 miliar dolar AS.

 

Kendati demikian, Afid mengatakan investor tetap perlu memperhatikan sejumlah kondisi jangka pendek seperti keputusan suku bunga oleh The Fed yang akan dibahas di rapat FOMC pada 31 Oktober-1 November mendatang. "Apabila suku bunga dipertahankan, tren positif kenaikan harga Bitcoin berpotensi berlanjut. Namun apabila suku bunga dinaikkan, investor perlu bersiap menghadapi potensi koreksi pasar," kata Afid.

Oleh karena itu, bagi investor jangka pendek yang sudah lebih dulu masuk ke pasar kripto, kenaikan harga ini bisa dioptimalkan untuk mengambil keuntungan. "Sementara bagi investor baru dan jangka panjang, juga bisa memanfaatkan situasi untuk mengakumulasi aset kripto secara rutin selagi memantau kondisi pasar," imbuh Afid.

 

 

 
Berita Terpopuler